Sumber Artikel Internet

Jumat, 16 Agustus 2013

Para Peneliti Indonesia Hengkang ke Malaysia

Para peneliti Indonesia hengkang ke Malaysia karena selain kurang sejahtera, anggaran untuk penelitian juga rendah dan jajaran birokrasi menerapkan terlalu banyak prosedur serta aturan main ketika izin penelitian diajukan, sehingga penelitian tak dapat berlangsung leluasa.

Menurut peneliti Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) yang juga guru besar di bidang energi terbarukan dan marketing global, Didik Notosudjono, seperti dikutip harian Media Indonesia, Jumat (17/9/2010), hingga kini profesi peneliti di Indonesia memang belum menjadi sumber daya manusia yang penting untuk memajukan negeri ini, sehingga tak sedikit peneliti Indonesia yang pindah ke lembaga penelitian dan perguruan tinggi di Malaysia. Padahal Indonesia kaya akan keragaman hayati dan hasil Bumi yang jika dikembangkan secara maksimal melalui proses penelitian, dapat mendorong negara ini untuk lebih maju lagi dalam segala bidang.
Problema ini, lanjut Estiko Rijanto, peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), tercermin dari rendahnya anggaran yang dialokasikan pemerintah untuk penelitian, yang hanya sebesar 0,09% dari gross domestik bruto (GDP). Padahal di Malaysia, pada 2003 saja anggaran penelitian telah mencapai 0,7%, dan saat ini jumlahnya telah meningkat 14 kali lipat.
"Dari hal ini saja terlihat, bahwa Indonesia akan tertinggal jauh (dari Malaysia). Indonesia berada dalam situasi berbahaya jika mengabaikan ilmu pengetahuan dan teknologi," lanjut alumnus Universitas Tokyo yang juga penemu mobil robot penjinak bom ini.
Didik menambahkan, rendahnya anggaran penelitian yang menjadi problema para peneliti yang bernaung di BPPT, LIPI, Badan Atom Nasional (Batan), dan lembaga lainnya ini masih berakumulasi lagi dengan penghasilan yang minim dan sikap para birokrat Tanah Air yang menerapkan begitu banyak peraturan serta aturan main saat para peneliti mengajukan surat izin untuk melakukan penelitian di wilayahnya, sehingga penelitian menjadi tidak leluasa dan tidak maksimal.
"Karenanya tak heran jika banyak peneliti negeri ini yang pindah ke Malaysia, karena selain dapat leluasa melakukan penelitian sesuai bidang keahlian mereka, mereka juga digaji 10 kali lipat atau sekitar Rp40-50 juta/bulan," katanya.
Sayang, belum ada data tentang jumlah peneliti Indonesia yang 'hijrah' ke Malaysia. Namun demikian Didik mengakui, peneliti yang 'nrimo' dengan keadaan di negaranya, umumnya telah menjadi PNS, dan masuk dalam jajaran birokrasi. Gaji periset di Indonesia hanya berkisar antara Rp4-5 juta/bulan.
"Pada 2008 di Sukamandi, Presiden SBY sebenarnya telah berjanji akan menaikkan kesejahteraan para peneliti, karena peran seorang peneliti sangat penting. Bahkan janji itu diulangi lagi pada tahun yang sama di hadapan empat menteri. Namun janji itu ternyata hanya tinggal janji," kata Estiko lagi.

Para Peneliti Indonesia Hengkang ke Malaysia Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

0 komentar:

Posting Komentar