Sumber Artikel Internet

Senin, 23 Desember 2013

Bali Berpotensi Dilanda Gempa Besar dan Tsunami


Gempa lumayan besar yang melanda Bali, Kamis (13/10/12), bukanlah yang pertama. Pulau Dewata itu pernah dilanda gempa yang jauh lebih besar, yang menyebabkan munculnya tsunami. Gempa itu bisa terjadi lagi sewaktu-waktu.  

Gempa yang mengguncang Bali Kamis kemarin berkekuatanan 6,8 skala Richter (SR) dengan intensitas 4 MMI. Berdasarkan informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa terjadi pada pukul 10.16 WIB dengan pusat gempa di 143 kilometer barat daya Nusa Dua pada kedalaman 10 km. Setidaknya tujuh gempa susulan terjadi setelah gempa utama itu. Salah satunya adalah gempa berkekuatan 5,6 skala Richter pada pukul 14.52 Wita. 

Pusat gempa susulan ini terjadi di 131 km barat daya Nusa Dua dan juga pada kedalaman 10 km. Getaran gempa utama terasa hingga Mataram, Malang, dan Yogyakarta
 
Jalan yang patah pasca gempa Bali.
Peneliti gempa dari Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Danny Hilman Natawijaya, mengatakan, gempa yang lebih besar pernah terjadi di Bali pada 1800-an dan 1979. Berdasarkan data USGS (pusat geologi Amerika Serikat) , setidaknya ada 8 gempa besar yang pernah terjadi di Bali. Salah satu gempa paling tua yang tercatat terjadi pada 22 November 1815 dan 21 Januari 1917. Dalam sejarah gempa, kejadian tersebut dikatakan besar sebab kekuatannya mencapai 7 SR. 

Gempa lain terjadi pada 14 Juli 1976, 26 Januari 1977, 21 Mei 1979, 20 Oktober 1979 dan 17 Desember 1979. Magnitude gempa tersebut bervariasi, mulai dari 5 SR sampai 6,6 SR. 

Publikasi I Wayan Sengara dan rekannya dari Institut Teknologi Bandung menjelaskan, beberapa gempa di Bali tergolong mematikan. Gempa pada 17 Desember 1979 di Karangasem menyebabkan 400 orang luka. Adapun gempa pada 29 Maret 1862 di Buleleng mencapai intensitas 7 MMI. 

Data NOAA mengungkap bahwa ada beberapa gempa Bali yang mengakibatkan tsunami. Gempa 22 November 1815 mengakibatkan tsunami dan menewaskan 1.200 orang. Gempa 13 Mei 1857 juga mengakibatkan gejolak ombak setinggi 3,4 meter dan gempa 20 Januari 1917 mengakibatkan tsunami setinggi 2 meter. 

"Secara umum, frekuensi gempa di Bali termasuk sedang. Untuk gempa di bawah 7 skala Richter, cukup banyak terjadi di bagian utara dan timur Bali. Kalau dibandingkan dengan gempa di utara Bali, gempa di selatan seperti hari ini lebih jarang," kata Danny. 


Belum banyak diteliti 

Ada beberapa patahan di sekitar Pulau Bali yang diidentifikasi sebagai penyebab gempa. Salah satunya Patahan Bali Utara. Patahan juga terdapat di wilayah timur Bali. Di wilayah selatan Bali terdapat zona subduksi yang juga berpotensi menimbulkan gempa.

"Pemetaan patahan sebenarnya sudah dilakukan, tapi penelitian tentang sifat, sejarah patahan tersebut dan potensi gempa yang bisa ditimbulkan di masa yang akan datang belum banyak diteliti, sehingga banyak peristiwa gempa di Bali yang belum diketahui dengan pasti patahan mana yang menyebabkanyan. Contohnya gempa besar tahun 1800-an yang sampai sekarang pun kita masih belum tahu pasti patahan mana yang menyebabkannya," lanjut Danny.

Diakui, hal ini tentu saja sangat membahayakan karena sangat mempengaruhi tingkat kewaspadaan dan langkah antisipasi penduduk Pulau Dewata itu.

"Tapi kita sudah berencana untuk memasang GPS di utara dan selatan Bali. Jadi, rencana untuk meneliti sebenarnya sudah ada," tutupnya. 
(dari berbagai sumber)

Bali Berpotensi Dilanda Gempa Besar dan Tsunami Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

0 komentar:

Posting Komentar