Sumber Artikel Internet

Selasa, 28 Januari 2014

Cuaca Ekstrim Picu Gelombang Mirip Tsunami di NTT

Climate change (perubahan cuaca) yang diakibatkan global warming dan memicu munculnya cuaca ekstrim di hampir seluruh penjuru dunia, seperti badai salju di Amerika dan Eropa, dan banjir besar di Queensland, Australia, juga dialami warga pesisir pantai Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT). Gelombang pasang setinggi lebih dari tiga meter, Rabu (12/1/2011) dinihari menghantam pesisir pantai tersebut, dan menghancurkan puluhan rumah.

Seperti diberitakan VIVAnews, gelombang bak tsunami yang menghantam pesisir pantai Kabupaten Sikka merusakkan sedikitnya 43 rumah, dimana sebagian di antaranya langsung hilang karena diseret gelombang hingga tengah laut. Akibat amukan gelombang dari Laut Flores tersebut, lebih dari 500 jiwa warga Kelurahan Waioti, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka, terpaksa mengungsi ke lokasi yang lebih aman. Kemunculan gelombang bak tsunami tersebut dipastikan akibat cuaca buruk di wilayah itu.

"Rumah saya hanyut dan hancur. Bagaikan tsunami, gelombang besar bergulung-gulung disertai suara gemuruh dan menghancurkan banyak bangunan di pesisir pantai," kata Nikodemus Domi, salah satu warga Kelurahan Waioti.

Pemerintah setempat telah menerjunkan tim darurat untuk membantu warga yang mengungsi, serta melakukan evakuasi untuk menghindari jatuhnya korban jiwa. Gelombang pasang muncul secara tiba-tiba dari laut Flores, dan langsung menghancurkan rumah-rumah di sepanjang pesisir pantai. Bahkan belasan perahu nelayan yang ditambatkan di sekitar pantai Waioti, juga hancur dihantam gelombang itu.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten Sikka, Herbertus Siku, mengatakan, telah membangun posko darurat dan menyalurkan bantuan makanan bagi para pengungsi.

Cuaca buruk juga mengakibatkan puting beliung di sejumlah wilayah lain di NTT. Di Kabupaten Kupang, sejumlah rumah dilaporkan rusak setelah dihantam puting beliung.

"Teras rumah kami rusak berat setelah puting beliung tiba-tiba muncul dan menerbangan atap bangunan," kata Fendi Tomasui, warga Desa Sumlili, Kabupaten Kupang.

Cuaca buruk disertai gelombang tinggi juga mengakibatkan Kapal Motor (KM) Rehobot yang mengangkut penumpang dari pelabuhan rakyat Oeba, Kota Kupang, menuju Pulau Semau, tenggelam Selasa (11/1/2011) siang. Sebanyak 15 penumpang dan anak buah kapal berhasil diselamatkan oleh para nelayan yang berada di sekitar lokasi kejadian.

Sebanyak 15 penumpang yang berhasil diselamatkan terdiri dari 4 orang ABK, 5 perempuan dewasa, dua anak-anak berumur sekitar 8-10 tahun dan enam 6 laki-laki dewasa.

Nahkoda kapal, Yusuf Ton mengatakan, kapal dihantam gelombang tinggi menyebabkan mesin mati sehingga kapal terombang-ambing dan tenggelam. "Sebagian besar penumpang melompat ke laut menggunakan jerigen dan papan kemudian diselamatkan oleh nelayan," kata Yusuf.

Dalam sepekan terakhir, cuaca yang sangat ekstrim melanda sebagian wilayah NTT. Kondisi ini menyebabkan transportasi udara dan laut ke berbagai daerah terpaksa dihentikan sementara. Penyeberangan laut menuju ke Pulau Rote, Sabu, Alor dan Flores dihentikan oleh PT. Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan Kupang.

Cuaca Ekstrim Picu Gelombang Mirip Tsunami di NTT Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

0 komentar:

Posting Komentar