Sumber Artikel Internet

Minggu, 22 Juni 2014

Paus Benekdiktus XVI Diduga Mundur Karena Skandal di Vatikan

PENGUNDURAN diri Paus Benediktus XVI yang diumumkan dalam pertemuan para kardinal di Vatikan pada 11 Februari 2013 silam, namun baru akan dilaksanakan pada 28 Februari mendatang, ditengarai akibat adanya sejumlah skandal di Vatikan, yang membuat pemuka agama Katolik itu rawan menjadi korban pemerasan.

Seperti dilansir sejumlah media Italia dan dikutip berbagai media internasional, termasuk kantor berita Jerman, DPA, Kamis (21/2/2013), Paus memutuskan untuk mengundurkan diri setelah tim investigasi internal melaporkan tentang adanya sejumlah skandal di lingkungan Vatikan yang terdiri dari sebuah jaringan pemerasan, korupsi, dan s
eks sesama jenis.

Laporan itu, jelas media-media tersebut, diberikan setelah sebelumnya Paus meminta tiga orang kardinal untuk memverifikasi berbagai tuduhan tentang penyelewengan keuangan, kronisme, dan korupsi di Tahta Suci.

"Pada 17 Desember 2012, para kardinal itu menyerahkan kepada Sri Paus dua bundel berkas setebal hampir 300 halaman yang berisi "peta rincian kejahatan dan ikan busuk" di Vatikan. Pada hari itulah, dengan berkas-berkas terserak di mejanya, Benediktus XVI mengambil sebuah keputusan yang telah lama ia renungkan," kata harian Italia, La Repubblica.

Panorama, sebuah mingguan konservatif, tidak berspekulasi tentang motif di balik pengunduran diri Benediktus. Namun laporannya tentang isi dokumen rahasia yang mengungkapkan kebobrokan di Vatikan itu, yang kemudian dijuluki VatiLeaks, kurang lebih sama.

Juru bicara Vatikan, Pater Federico Lombardi, menolak untuk meladeni pemberitaan yang menurutnya hanya "sebuah fantasi dan opini pers". Ia memperingatkan para wartawan untuk tidak mengharapkan adanya komentar atau sanggahan dari Vatikan terkait dengan apa yang mereka beritakan itu.

La Repubblica mengutip seorang pria yang digambarkan sebagai "sangat dekat" dengan para penulis laporan tersebut, mengatakan, informasi itu mengandung "semua pelanggaran terkait perintah keenam dan ketujuh" dari 10 Perintah Tuhan. Yakni; "Kamu jangan berzinah" dan "Kamu jangan mencuri".

Para kardinal itu dikatakan telah menemukan sebuah jaringan gay bawah tanah, yang para anggotanya mengadakan pertemuan seksual di beberapa tempat di Roma dan kota Vatikan, membuat mereka rentan terhadap pemerasan.

Laporan rahasia itu juga menyelidiki sejumlah dugaan transaksi di Institute for Religious Works, bank Vatikan, yang pemimpinnya baru ditunjuk pekan lalu setelah mengalami kekosongan selama sembilan bulan, kata La Repubblica, tanpa memberikan rincian.

Harian itu mengatakan, Benediktus secara pribadi akan menyerahkan file rahasia itu kepada penggantinya, dengan harapan si pengganti akan cukup "kuat, muda, dan suci" untuk mengambil tindakan yang diperlukan.

Para penulis laporan rahasia itu tidak akan ikut serta dalam konklaf (sidang para kardinal untuk memilik paus) karena mereka telah berusia lebih dari 80 tahun, melewati batas usia yang ditentukan untuk bisa mengikuti pertemuan tersebut. Namun, Panorama mengatakan, mereka akan menginformasikan kepada para kardinal lain tentang apa yang mereka temukan.

Menurut mingguan tersebut, seperti dikutip DPA, temuan para kardinal itu "akan mewarnai suasana konklaf" karena harus memilih "paus yang kebal terhadap pemerasan sehingga ia dapat memulai operasi pembersihan yang (Benediktus) percayakan kepada penggantinya".

Paus Benekdiktus XVI Diduga Mundur Karena Skandal di Vatikan Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

0 komentar:

Posting Komentar