Kota yang indah dan megah tak hanya menjadi kebanggaan penduduknya, tapi juga menjadi tempat pavorit bagi pelancong dalam dan luar negeri untuk bertandang. Namun sayang, kota-kota seperti ini, terutama dengan populasi penduduk mencapai jutaan, bahkan puluhan juta orang, plus tingginya aktivitas perekonomian dan industri di dalamnya, serta konflik politik, membuat kota-kota seperti ini terbebani oleh berbagai persoalan yang membuatnya menjadi tidak sehat untuk dihuni.
Polusi udara, polusi suara, sampah, macet, dan tingginya angka kriminalitas adalah beberapa persoalan yang membelit kota berkategori kota metropolitan tersebut. Karena bebannya, banyak lembaga dan organisasi non-profit, seperti Blacksmith Institute, Mercer Human Resource Consulting dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tertarik untuk meneliti kondisi terkini kota-kota tersebut, dan mengelompokkannya berdasarkan kategori-kategori tertentu agar masayarakat, terutama penduduk di kota itu, melakukan antisipasi seperlunya demi kesehatan dan kenyamanan hidup mereka.
Nah, jika Anda ingin tahu kota mana saja yang indah namun tidak sehat untuk dihuni, bahkan polusinya dapat memicu beragam penyakit yang berpotensi menimbulkan kematian, berikut daftar 5 dari 10 besarnya yang disusun berdasarkan abjad.
1. Beijing, China
Ibukota China ini bak kota bermandikan asap. Jika Anda berkunjung ke kota itu untuk pertama kali, Anda akan melihat seperti ada kabut yang menutupi kota itu bagaikan selimut. Perkembangan kota berpenduduk 17 juta jiwa ini memang pesat. Tingginya populasi membuat kerja keras pemerintah China untuk menyediakan energi listrik yang memadai, membuat lingkungan kota ini tercemar oleh 'limbah' batu bara yang digunakan untuk menggerakkan stasiun-stasiun pembangkit listrik. WHO mencatat, tingkat polusi di kota ini telah melampaui ambang batas standar kesehatan. Parahnya, jika angin bertiup dari gurun Gobi, angin membawa debu dari gurun itu sehingga Beijing dilanda badai debu. Kondisi air tanah pun parah, karena hampir 90% air bawah tanah kota ini telah terkontaminasi. Tingginya tingkat polusi di kota ini membuat banyak orang memilih menggunakan masker ketika beraktifitas di luar rumah.
2. Buenos Aeros, Argentina
Kota ini memiliki banyak hal yang patut dibanggakan warganya. Latarbelakang sejarah berdirinya kota ini, kebudayaannya, iklim yang menyenangkan, dan kereta api bawah tanah yang selalu siap mengantar setiap orang kemana saja mereka mau di kota itu, baik sekedar pelesiran maupun untuk menjalani rutinitas bisnis dan perekonomiannya. Namun perkembangan kota yang pesat dengan disertai ledakan jumlah penduduk yang sigifikan, membuat kota ini sangat tidak nyaman untuk ditinggali. Pasalnya, pesatnya pembangunan membuat lahan-lahan ruang terbuka hijau (RTH) dan area parkir air seperti rawa-rawa, berubah fungsi menjadi gedung perkantoran, pusat perbelanjaan, dan permukiman penduduk. Padahal Buenos Aeros berada di dataran rendah. Akibatnya, setiap kali musim hujan, kota ini tak hanya terendam, tapi juga berkali-kali mengalami banjir besar seperti yang terjadi pada 1905, 1966, 1977, 1985, 1990, 1992, 1997, 1999 , 2001, 2002 dan 2008. Yang lebih parah, air bawah tanah kota ini pun telah tercemar sehingga membahayakan keselamatan jiwa penduduknya.
3. Kairo, Mesir
Tingkat polusi udara di kota ini telah 10-100 kali lebih tinggi dari standar kesehatan yang ditetapkan WHO. Hidup di Ibukota Mesir ini ibarat pecandu nikotin yang menghabiskan sebungkus rokok setiap hari. Lemahnya regulasi di bidang industri dan lemahnya kontrol terhadap gas buang kendaraan bermotor, membuat senyawa timbal di udara kota ini telah mencapai tingkat yang membahayakan kesehatan. Selain itu, 'kolaborasi' karbon dioksida, sulfur dioksida, dan gas lainnya yang ditimbulkan aktifitas industri dan gas buang kendaraan bermotor, membentuk senyawa yang dalam jangka pendek maupun panjang, dapat menimbulkan beragam penyakit berbahaya dan dapat menyebabkan kematin. Kondisi ini diperparah oleh iklim yang kering dan panas, serta debu dari gurun yang kerap diterbangkan angin hingga ke pusat kota.
4. Caracas, Venezuela
Kota berpenduduk sekitar 6 juta jiwa ini dianggap tidak sehat untuk ditinggali bukan karena faktor tingginya polusi, namun tingginya tingkat kekerasan yang menyebabkan kematian. Sejak Hugo Chavez menjadi presiden Venezuela pada 1998, pejabat yang dibunuh meningkat 67%. Data bahkan menyebutkan, pada setiap 100.000 penduduk kota ini, 130 di antaranya meninggal akibat dibunuh. Caracas bahkan berada pada posisi pertama sebagai kota berpredikat kota pembunuhan di dunia. Di peringkat kedua Bogota. Pembunuhan terjadi akibat konflik politik antara elit di negara itu.
5. Dar es Salaam, Tanzania
Dalam bahasa Inggris, Dar es Salaam berarti 'house of peace'. Meski pemerintah Tanzania sedang giat-giatnya membangun perekonomian dan melestarikan budaya, kota ini jauh dari kesan sebagai kota yang damai, karena meski kota ini disesaki 3 juta penduduk, kota ini tidak memiliki sarana transportasi masal. Sanitasi lingkungan pun buruk, karena limbah domestik (limbah rumah tangga) dan limbah industri tidak dikelola dengan sistem yang baik, sehingga Sungai Msimbazi, sungai utama di kota ini, tercemar. Dampaknya, penduduk kota ini rawan dijangkiti berbagai penyakit, termasuk penyakit menular, kerusakan pada sistem reproduksi, gangguan pernafasan, dan kerusakan sistem saraf pusat. Celakanya, pemerintah tidak pernah memeriksa pihak-pihak yang membuang limbah secara serampangan, termasuk limbah industri yang dibuang secara tidak bertanggung jawab di lokasi pembuangan yang disebut Vingunguti.
Untuk mengetahui 5 kota berbahaya lainnya, KLIK DI SINI.
(sumber; forum vivanes)
Jumat, 06 September 2013
10 Kota Berbahaya di Dunia Bagian I

Artikel Terkait 10 Kota Berbahaya di Dunia Bagian I :
Belerang Merapi Rambah Boyolali, Warga Sangup PingsanLetusan Merapi pada Senin (1/11/2010) tak hanya membuat Kabupaten Semarang, Boyolali, dan Salatiga mengalami hujan abu vulkanik, tapi juga membuat puluhan warga Desa Sangup, Kecataman Musuk, Boyolali ... readmore
Putra Bungsu Lady Diana Jadi Target Utama Al QaedaSiapakah orang Inggris yang paling ditakuti teroris dari kelompok Al Qaeda? Jawabannya ternyata bukan Perdana Menteri Inggris David Cameron atau Ratu Elizabeth II, melainkan putra bungsu Lady Diana d ... readmore
Ratusan Pulau di Maluku Terancam TenggelamRatusan pulau di Maluku terancam tenggelam dalam kurun waktu 20-30 tahun mendatang. Hal itu disebabkan semakin meningginya permukaan air laut akibat dampak dari pemanasan global. Seperti dilansir VIV ... readmore
Unesco Terima Palestina, Amerika NgamukUnesco resmi mengkui Palestina sebagai anggota tetap setelah melalui pemungutan suara atau voting. Dari suara 173 negara yang ikut pemungutan suara, 107 mendukung dan 14 menentang sementara 52 abstai ... readmore
Kapal Pesiar Mewah Kandas, 20 Orang Dikhawatirkan TewasSedikitnya lima orang ditemukan tewas menyusul kandasnya kapal pesiar Costa Concordia di lepas pantai pesisir barat Italia pada Jumat 13 Januari 2012 silam, Nahkoda kapal mewah itu, Fransesco Schetti ... readmore
Angelina Dicopot dari Jabatan Wasekjen Partai DemokratSudah jatuh ditimpa tangga. Begitulah nasib yang dialami Angelina Sondakh. Putri Indonesia 2001 yang juga anggota Komisi X DPR RI plus anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR RI itu dicopot dari jabatan ... readmore
Beckham Tuntut Nici Rp 70 MiliarDavid Beckham berniat menuntut Irma Nici, pelacur yang mengaku sebagai gadis selingkuhan bintang sepak bola Inggris itu. Tak tanggung-tanggung, pelacur kelahiran Bosnia tersebut akan dituntut sebesar ... readmore
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar