Sumber Artikel Internet

Kamis, 05 September 2013

Castro Tuding AS Siap Terkam Libya

Mantan pemimpin Kuba, Fidel Castro, menilai bahwa gejolak di Libya bisa menjadi alasan bagi Amerika Serikat (AS) untuk melakukan invasi. Berbeda dengan Castro, sejumlah pemimpin sayap kiri di Amerika Latin justru bersikap hati-hati atas situasi di negara Afrika Utara itu.

Menurut kantor berita Associated Press, Selasa (22/2/2011), Castro kepada media pemerintah Kuba mengatakan bahwa AS akan menggunakan pasukan NATO untuk mengendalikan situasi di Libya. Dia menambahkan bahwa ini merupakan rencana jahat AS untuk menguasai ladang-ladang minyak di Libya.

“Pemerintah Amerika Serikat tidak peduli sama sekali pada perdamaian di Libya dan tidak akan segan-segan untuk memberikan perintah kepada NATO untuk menginvasi negara kaya tersebut, mungkin dalam hitungan jam atau hari,” ujar Castro.

Castro mengatakan bahwa masih terlalu cepat untuk mengkritik Khadafi. Dia menambahkan bahwa berita-berita yang beredar saat ini masih belum bisa dikonfirmasi kebenarannya. “Kau dapat setuju atau tidak setuju terhadap Khadafi. Dunia telah dikuasai oleh berita, kita perlu menunggu waktu yang tepat untuk memastikan mana yang fakta dan mana yang bohong,” ujar Castro.

Presiden Nikaragua, Daniel Ortega, mendukung usaha Khadafi untuk mempertahankan kekuasaannya. Dia bahkan telah secara langsung menyampaikan dukungan dan solidaritasnya kepada Khadafi melalui sambungan telepon.

“Ada penjarahan di pusat bisnis sekarang, ada penghancuran. Sangat kacau,” ujar Ortega. Dia mengatakan kepada Khadafi bahwa di saat seperti ini kesetiaan para negara-negara sekutu Libya tengah diuji.

Suasana mencekam di Tripoli. (int)
Presiden Bolivia, Evo Morales, tidak mendukung maupun mengkritik, hanya menyampaikan simpatinya terhadap banyaknya korban yang jatuh. Melalui pernyataannya, Bolivia menyatakan prihatin dan mendesak kedua pihak di Libya untuk mencari jalan damai.

Sementara itu, Presiden Venezuela, Hugo Chavez, memilih diam dan tidak berkomentar. AP mengatakan bahwa diamnya Chavez adalah pertanda bahwa dia ingin menjaga jarak dengan Libya setelah sebelumnya tersiar kabar Khadafi kabur ke Venezuela. Kabar tersebut terbukti tidak benar.

Khaddafi sendiri menuding AS dan Italia telah memberikan roket kepada para pemuda di kota Benghazi. Khaddafi menekankan bahwa para demonstran dan oposisi mendapat bantuan dari negara-negara asing.

IRNA melaporkan, hal itu dikemukakan Khaddafi dalam pidatonya di televisi, Selasa (22/2/2011) malam, seraya mengancam para demonstran dengan aksi kekerasan. Ancaman akan menggunakan aksi kekerasan itu dikemukakan Khaddafi di saat nyaris tidak ada lagi cara yang belum digunakannya dalam menumpas para demonstran. Kemarin, pesawat tempur Libya membom Tripoli.

Atas tudingan Khaddafi itu, Menteri Luar Negeri Italia, Franco Fratini, menyebut Khaddafi pembohong, serta menilai pernyataannya itu mengherankan sekaligus mengkhawatirkan.

Setelah pidato Khaddafi itu, Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi mengontak diktator Libya itu dan berdialog selama 20 menit. Seraya menolak klaim Khaddafi, Berlusconi juga menekankan pentingnya mencari solusi damai dalam mengakhiri krisis di negara yang tengah berubah menjadi medan pertempuran itu.

Dalam dialog itu, Khaddafi menyatakan bahwa kondisi di negaranya “baik” dan mengklaim bahwa kodisi sebenarnya adalah yang ditayangkan oleh televisi nasional Libya.

Demo rakyat Libya. (int)
Khaddafi dalam pidatonya mengimbau para pendukungnya untuk mengerahkan seluruh anggota keluarganya keluar ke jalan-jalan dan menyerang para demonstran. Diktator Libya itu juga mengancam akan mengerahkan pasukannya menggelar operasi “pembersihan” dari rumah ke rumah.

Selama sepekan aksi demo di Libya, dikabarkan sedikitnya 300 orang telah tewas, dan mayat mereka sempat berserakan di jalan-jalan karena para demonstran tak berani mengambilnya akibat banyaknya sniper dan tentara serta milisi pro Khaddafi yang dikerahkan untuk meredam demonstrasi yang menuntut Khaddafi mundur dari jabatannya.
(diolah dari berbagai sumber)

Castro Tuding AS Siap Terkam Libya Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

0 komentar:

Posting Komentar