Upaya pemerintah Jepang untuk mengamankan kawasan Fukushima pasca gempa berkekuatan 9 skla Ritcher (SR) yang disusul tsunami pada 11 Maret 2010 agaknya tak sepenuhnya berhasil. Pasalnya, pemerintah Matahari Terbit itu menemukan sebuah lokasi di sekitar Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Daiichi, Fukushima, yang terkontaminasi radioaktif tingkat tinggi, dan radiasi ini dapat menyebabkan kematian.
Seperti diberitakan VIVAnews, Rabu (3/8/2011), menurut laporan Tokyo Electric Power Company (Tepco) dan dilansir stasiun berita CNN, Selasa (2/8/2011), tingkat radiasi tinggi tersebut ditemukan di dasar menara ventilasi antara reaktor unit satu dan dua pada Senin (1/8/2011)sore.
Menurut perhitungan, tingkat radiasi di tempat ini mencapai 10.000 millisieverts per jam. Tingkat radiasi terbesar sebelumnya, yakni yang ditemukan pasca gempa dan tsunami, tercatat hanya 400 millisieverts.
Jika terpapar radiasi sebesar ini dalam waktu 60 menit, maka seseorang dapat meninggal dalam hitungan minggu. Sebagai perbandingan, Masyarakat di banyak negara industri terpapar radiasi hanya 3 millisieverts per tahunnya.
Juru bicara Tepco, Naoki Tsunoda, mengatakan perusahaan langsung mengisolir lokasi tersebut dan melakukan penyelidikan penyebab tingginya radiasi dan pengaruhnya terhadap proses pemulihan. Belum ada laporan pekerja yang sakit akibat paparan radiasi ini.
Menurut ahli nuklir di Universitas Michigan, Gary Was, kemungkinan tingginya partikel radiasi di lokasi itu akibat proses pelepasan tekanan di reaktor untuk mencegah pelelehan pasca tsunami. "Ketika mereka melepaskan udara, entah disengaja atau tidak, udara mengandung partikel radiasi keluar melalui filter dan berkumpul di satu titik," kata Was.
Bencana PLTN Fukushima bermula dari matinya pendingin reaktor akibat gempa dan tsunami yang menghantam perairan di sekitar lokasi. Akibat hal ini, beberapa reaktor di PLTN meledak, melepaskan radiasi dalam jumlah besar. Ratusan ribu warga di radius 30 km diungsikan. Tepco mengatakan upaya pemulihan krisis akan selesai antara Oktober tahun ini hingga Januari tahun depan
Senin, 30 September 2013
Menara Ventilasi Fukushima Terpapar Radiasi Mematikan

Artikel Terkait Menara Ventilasi Fukushima Terpapar Radiasi Mematikan :
Eks Simbol Seks Dunia Jadi Balon Presiden PerancisBom sex era 1970-an, Brigitte Bardot, mengejutkan masyarakat di negaranya, Perancis. Pasalnya, artis yang pada 1973 mengundurkan diri dari dunia hiburan 'hanya' untuk menjadi aktivis hak pembela bina ... readmore
Eropa di Ambang Resesi DahsyatDemo di Inggris.Krisis utang properti di Amerika Serikat memang sangat luar biasa. Krisis yang telah merambat ke benua Eropa itu tak hanya membuat sejumlah negara di benua biru itu terancam jatuh ke ... readmore
Akui Gay, Robbie Rogers Mundur dari SepakbolaMANTAN pemain Leeds United yang hingga bulan lalu masih merumput untuk Stevenage, salah satu klub Divisi Satu Inggris, membuat pernyataan mencengangkan mengenai alasan mengapa ia meninggalkan klubnya ... readmore
Pakar Salah Hitung, Kiamat Tak Jadi pada 2012Keraguan banyak orang bahwa kiamat akan terjadi pada 2012, memang beralasan. Karena selain hanya Allah yang tahu kapan kiamat akan terjadi, juga karena banyak yang ragu apakah perhitungan suku Maya b ... readmore
Gunung Tertinggi di Jagat Raya Ada di MarsPuncak gunung Everest tingginya mencapai 8.848 meter dan disepakati sebagai gunung tertinggi di planet Bumi. Akan tetapi, Everst tidak ada apa-apanya dibanding Olympus Mons, gunung yang ada di planet ... readmore
Kapal Pesiar Mewah Kandas, 20 Orang Dikhawatirkan TewasSedikitnya lima orang ditemukan tewas menyusul kandasnya kapal pesiar Costa Concordia di lepas pantai pesisir barat Italia pada Jumat 13 Januari 2012 silam, Nahkoda kapal mewah itu, Fransesco Schetti ... readmore
Batalkan Gerakan Bakar Al Qu'ran, Jones Dapat MobilSensasi yang ditimbulkan Terry Jones dengan gerakan International Burn a Qu'ran Day (Hari Pembakaran Al Qu'ran Sedunia)-nya belum berakhir. Pasalnya, meski gerakan yang dirancang untuk memperingati p ... readmore
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar