Meski korupsi ditentang dan dibenci, namun fakta yang dibeberkan berdasarkan hasil survei Transparency International (TI) menyebutkan, aksi white collar crime yang menggerogoti keuangan negara ini makin parah di di seluruh dunia.
Seperti dikurtip dari berbagai sumber, Jumat (10/12/2010), organisasi yang peduli pada masalah korupsi tersebut menyurvei sedikitnya 90.000 orang di 86 negara di dunia, termasuk Indonesia, Afghanistan, Cina, dan Irak. Dari survei itu diketahui, enam dari 10 orang yang disurvei mengaku, suap merupakan hal biasa di negara mereka, dan bahkan seperempat dari responden mengakui telah membayar suap dalam 12 bulan terakhir.
"Kecedenderungan memberi suap meningkat pesat, dan hampir berlipat ganda sejak 2006. Hampir satu dari tiga orang yang pernah melakukan kontak dengan polisi di seluruh dunia harus membayar suap," jelas Direktur Riset dan Kebijakan TI, Robin Hodess.
Survei itu mengungkap fakta, bahwa 56% responden mengaku, saat ini negera mereka semakin korup. Namun meski banyak orang menyuap polisi, hasil survei menyebutkan, lembaga yang paling korup justru partai politik dengan persentase mencapai 71%. Setelah itu baru instansi penegak hukum yang di dalamnya ada lembaga kepolisian, pelayanan sipil dan anggota peradilan. Dari tiga lembaga yang masuk kategori penegak hukum ini, kepolisian di peringkat pertama dengan persentase 29%, sementara pelayanan sipil 20% dan anggota peradilan 14%.
Yang mencengangkan, lembaga keagamaan pun telah dirasuki aktivitas korupsi yang parah, karena jika pada survei 2004 responden yang menyatakan bahwa di lembaga ini juga ada korupsi hanya 28%, pada survei 2010 ini meningkat menjadi 58%!
"Ini sangat memprihatinkan. Sayangnya, orang-orang yang berpengalaman dalam kasus suap, justru sering terlibat dengan polisi," kata Hodess lagi.
Dari survei ini juga diketahui, kalau upaya para negara yang dililit korupsi untuk memberantas tindakan tidak terpuji ini, tidak efektif, karena negara pun terlibat. Sebanyak 50% responden percaya, pemerintah mereka memang tidak serius dalam memberantas white collar crime ini.
Berdasarkan survei, Afghanistan, Nigeria, Irak, dan India masuk dalam negara paling korup. Diikuti oleh Cina, Rusia, dan sebagian negara di Timur Tengah. Sementara korupsi tingkat teri ditemukan meluas di beberapa negara, namun bukan hal biasa di kawasan negara makmur, Eropa, dan kawasan Amerika utara.
Yang menarik, di negara-negara makmur tersebut terjadi peningkatan kekhawatiran akan korupsi, yang tampaknya berkaitan dengan krisis keuangan yang membuat menurunnya keyakinan akan standar etika di kalangan pemerintahan, perbankan, dan lembaga ekonomi.
Selasa, 05 November 2013
Di Banyak Negara, Korupsi Makin Parah

Artikel Terkait Di Banyak Negara, Korupsi Makin Parah :
Satu dari Tujuh Warga Amerika, MiskinApakah Anda termasuk orang yang sangat mengagumi negara adidaya Amerika Serikat (AS)? Jika ya, mungkin ada baiknya Anda 'insyaf' dan tidak lagi 'berkiblat' ke negeri Uncle Sam itu, karena seperti jug ... readmore
Dua Pejabat KPK Diancam Dibunuh Chandra dan Ade Raharja. (int) Rakyat Indonesia saat ini sedang menyaksikan tayangan 'Sinetron bertema hukum' yang amat menggelitik, namun juga mengherankan dan mengundang rasa ingin tahu akan keb ... readmore
Ahmadiyah, Buah Konspirasi Untuk Lemahkan IslamDemo pembubaran Ahmadiyah. (int)Ahmadiyah jelas merupakan ajaran agama Islam yang diselewengkan, yang jika dirunut dari sejarah pendiriannya, merupakan sekte yang berdiri berdasarkan kosnpirasi besar ... readmore
Indeks Kualitas Lingkungan di Pulau Jawa Paling RendahIndeks kualitas lingkungan Pulau Jawa berpredikat terendah se-Indonesia. Salah satu parameter yang digunakan sebagai dasar pengukuran adalah luas tutupan hutan.Hal itu diungkapkan Deputi Bidang Komun ... readmore
7 Diktator Sekutu AS Yang Dicampakkan Gedung PutihAmerika Serikat (AS) agaknya menganut sistem 'habis manis sepah dibuang'. Pasalnya, situs Al-Jazeera Arab merilis sebuah artikel yang menuliskan daftar mantan sekutu diktator Gedung Putih yang diharg ... readmore
Selama Setahun, Pemberantasan Korupsi di Indonesia Alami StagnasiPemberantasan korupsi di Indonesia mengalami stagnasi, karena Transparansi Internasional Indonesia (TII) mencatat, indeks persepsi korupsi (IPK) di negara ini pada 2010 tidak mengalami perubahan bera ... readmore
Di India, Tiap Tahun Ratusan Anak Perempuan Ganti KelaminDi India, memiliki anak perempuan tidak dianggap sebagai anugerah dari yang Maha Kuasa, karena ketika si anak akan menikah misalnya, orangtua harus membiayai pernikahan dan memberi mahar yang sangat ... readmore
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar