Sumber Artikel Internet

Rabu, 04 Desember 2013

"Gerbang Neraka" di Turkmenistan Terus Membara

Kecelakaan kerja di bidang penambangan yang mengakibatkan efek serius bukan hanya terjadi di Indonesia, tapi juga di belahan bumi lain, yakni Turkmenistan. Pada tahun 1971, sebuah perusahaan penambangan Uni Soviet melakukan pengeboran di Gurun Karakum, gurun di negara itu, dan rig (alat pengeboran)-nya mengenai gua bawah tanah yang menyimpan gas alam dalam jumlah masif. Akibatnya, tercipta sebuah kawah yang hingga kini tak henti-hentinya mengeluarkan api.

"Kawah" itu berada di dekat Desa Derweze, sebuah desa kecil di Turkmenistan yang berpenduduk 350 jiwa. Lebarnya 60 meter dan memiliki kedalaman 20 meter. Oleh penduduk, kawah membara ini dijuluki "Kawah Gas Darvaza", namun penduduk dunia menjulukinya sebagai 'Gerbang Neraka'. Kawah ini bisa terlihat dari jarak beberapa kilometer.
Sejak kecelakaan terjadi, pemerintah Soviet sebenarnya telah berupaya menghentikannya, karena gas yang keluar dari 'kawah' itu beracun. Namun gagal karena selain kesalahan pengeboran membuat tanah di sekitar lokasi pengeboran runtuh dan menciptakan lubang besar, rig-nya pun ikut jatuh ke lubang itu. Akhirnya, agar kecelakaan ini tidak berimbas ke sekitarnya, pemerintah Soviet membentuk lubang menjadi sedemikian rupa sebagaimana yang terlihat sekarang, dan membiarkan api dan gas beracun terus menyembur di lubang itu dari perut bumi.
"Kawah" mengerikan ini ternyata menarik perhatian para turis yang melancong ke Turkmenistan. Mereka pun memotret dan merekam kawah itu dengan handycam, dan kemudian ada yang mempostingnya ke situs Youtube.com dengan diberi judul 'Gerbang Neraka'. Dalam sekejap, video itu menjadi populer, begitupula kawahnya.
Pada April 2010, Presiden Turkmenistan, Kurbanguly Berdymukhamedov, memerintahkan otoritas setempat untuk mencari cara mengatasi keberadaan kawah tersebut agar tidak mengganggu pengembangan proyek ladang gas di dekatnya karena menurut dia, keberadaan 'Gerbang Neraka' telah menghambat pengembangan industri eksplorasi bawah tanah di Karakum.
Seperti diketahui, kecelakaan proyek penambangan di Indonesia terjadi di Kecamatan Porong, Kabupaten Siduarjo, Jawa Timur, pada Mei 2006 ketika rig milik PT. Lapindo Brantas menghajar gunung lumpur yang berada di perut bumi. Akibatnya, dari lubang itu menyembur lumpur panas disertai gas berbahaya yang mengubur puluhan desa di sekitarnya. Hingga kini Lumpur Lapindo masih terus menyembur dan belum dapat dihentikan.
Sumber: vivanews

"Gerbang Neraka" di Turkmenistan Terus Membara Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

0 komentar:

Posting Komentar