Film 2012 yang dirilis menjelang akhir 2009 dan terinspirasi oleh ramalan suku Maya bahwa end of times (akhir masa) akan terjadi pada 21 Desember 2012, menuai kecaman keras. Bahkan National Aeronautics and Space Administration (NASA) atau Badan Antariksa Amerika Serikat, menilai, dari sekian film fiksi ilmiah yang dibuat Hollywood, inilah film yang paling tidak realistis dan buruk. Sama buruknya dengan film Armageddon yang dibintangi Bruce Willis yang bercerita tentang asteroid yang akan jatuh ke bumi, namun dapat dihancurkan dengan nuklir (lebih lengkap, KLIK DI SINI).
Hal yang paling dikritik dan paling buruk dari film itu adalah, selain membuat banyak orang percaya bahwa kiamat akan terjadi pada 21 Desember 2012 seperti ramalan suku Maya, dan mereka ketakutan, juga karena menurut NASA, partikel neutrinos yang dilepaskan matahari ketika sumber kehidupan di bumi itu meledak, tidak berinteraksi dengan zat fisik, karena partikel tersebut bersifat netral. Sementara dalam film 2012 digambarkan, akibat penetrasi partikel ini ke bumi, inti bumi menjadi mendidih sehingga kerak bumi tidak stabil dan terjadilah bencana dahsyat seperti amblasnya tanah, meledaknya gunung-gunung, termasuk supervolcano Yellowstones, pembalikan kutub, dan tsunami dengan ketinggian melampaui ketinggian puncak gunung tertinggi di dunia, Mount Everest.
Terlepas dari kontoversi apakah benar end of times akan terjadi pada 21 Desember 2012 seperti yang diramalkan suku Maya dan dituangkan sutradara Roland Emmerich menjadi film yang menghebohkan, film 2012, tahukah Anda kalau bukan hanya suku Maya yang meramalkan bahwa pada 2012 penduduk bumi akan mengalami bencana yang amat dahsyat, sehingga kemungkinan separuh populasi manusia di bumi akan punah?
Seperti dikutip dari Erabaru.co.id dan berbagai sumber lain, beberapa Biksu di Tibet yang terkenal dengan penguasaan clairvoyance-nya yang sangat baik, mengatakan, awal 2012 merupakan tahun paling mendebarkan bagi umat manusia di muka bumi, karena pada saat itu beberapa fenomena aneh akan banyak bermunculan. Namun demikian para Biksu ini mengatakan, meski kehancuran yang akan terjadi sangat hebat, bumi akan terselamatkan oleh sebuah kekuatan besar yang melindunginya secara kasat mata, sehingga memungkinkan peradaban manusia tidak punah seluruhnya.
Seorang peramal di Indonesia pun mengatakan, pada 2012 jumlah penduduk di Indonesia hanya akan tinggal 40%, karena pada tahun itu sebuah bencana besar akan melanda bumi secara global.
“Mungkin di setiap negara nantinya hanya menyisakan 30%-40% kehidupan untuk kembali membangun kehidupan baru," katanya.
Ramalan Suku Maya
Sejumlah ilmuwan menilai, selama ini banyak orang, termasuk Roland Emmerich yang menyutradarai film 2012, salah mengartikan ramalan Suku Maya yang menyebutkan bahwa end of times yang terjadi pada 2012 merupakan hari kiamat, karena hingga kini makna end of times masih diperdebatkan. Di kalangan ilmuwan sendiri, frasa itu menimbulkan berbagai persepsi. Di antaranya, berhentinya waktu berputar di bumi, terjadinya peralihan dari zaman pisces ke aquarius, turunnya Nabi Isa As (menurut kepercayaan agama Islam) / Jesus Kristus (menurut kepercayaan Kristen), akan terjadinya gelombang galaksi yang mampu menghentikan semua kegiatan di bumi, dan bahkan ada yang mengatakan kalau takkan terjadi apa-apa pada 2012.
Namun demikian, yang pasti, dalam ramalan suku yang bermukim di wilayah selatan Mexico (sekarang disebut Guatemala) tersebut disebutkan, bahwa periode 1992-2012 merupakan periode dimana bumi “dimurnikan”. Setelah itu peradaban manusia sekarang ini akan berakhir dan mulai memasuki peradaban baru (regenerasi).
Mengenai hal ini, sejarahwan Amerika, Dr. Jose Arguelles yang meneliti ramalan suku Maya, dalam bukunya yang berjudul The Mayan Factor: Path Beyong Technology, mengatakan, saat ini sistem tata surya kita sedang mengalami 'The Great Cycle' (siklus besar) yang berjangka 5.200 tahun lebih, mulai 3113 SM hingga 2012 M. Dalam siklus besar ini, tata surya dan bumi bergerak melintasi sebuah sinar galaksi (galatic beam) yang berasal dari inti galaksi, yang berdiameter 5.125 tahun bumi. Artinya, kalau bumi melintasi sinar ini, membutuhkan waktu 5.125 tahun.
Orang Maya percaya, setelah melewati siklus besar ini, semua benda angkasa dalam galaksi, termasuk bumi, akan mengalami perubahan total untuk menuju kondisi yang disebut galatic synchronization (penyelarasan galaksi). Siklus besar ini dibagi menjadi 13 tahap, dimana setiap tahap terdiri dari 20 masa evolusi, dan setiap masa memakan waktu 20 tahun. Periode 1992-2012, menurut perhitungan suku Maya, merupakan periode dimana galaksi memasuki tahap akhir dari 13 siklus besar yang dilaluinya, dan sekaligus merupakan masa evolusi terakhir dari 20 masa evolusi yang dilaluinya.
Masih menurut suku Maya, karena 1992 – 2012 merupakan periode akhir dari siklus besar, maka periode ini merupakan periode penting sebelum memasuki masa pra galatic synchronization yang mereka sebut the earth generetion period (periode regenerasi bumi ). Selama periode ini, bumi akan mencapai pemurnian total, dan setelah itu bumi akan meninggalkan jangkauan sinar galaksi dan memasuki tahap baru: penyelarasan galaksi. Itu sebabnya 21 Desember 2012 dianggap sebagai end of times oleh suku Maya, karena pada saat itu peradaban manusia saat ini akan berakhir dan kemudian manusia akan memasuki peradaban baru yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan peradaban yang sekarang.
Pada hari itu, 21 Desember 2012, matahari akan bergabung lagi dengan titik silang yang terbentuk akibat ekliptika (jalan matahari) dengan ekuator, sehingga berada tepat di tengah-tengah sela sistem galaksi, atau dengan kata lain galaksi terletak di atas bumi. Jadi jelas sekali kalau 2012 bukan hari kiamat, karena setelah tahun itu kehidupan manusia di bumi tetap ada hingga kiamat yang sebenarnya terjadi, yang hanya diketahui Allah SWT kapan terjadinya.
Sayangnya, meski suku Maya menyebutkan bahwa mulai 1992 hingga 2012 bumi memasuki masa pemurnian dan setelah itu mengalami regenarasi, Arguelles mengakui kalau suku yang jago ilmu falak itu tidak menyebutkan secara konkret dan detil apa saja yang akan terjadi di bumi. Namun jika kita merujuk pada beberapa penelitian yang dilakukan para ilmuwan saat ini, diketahui kalau dalam dua dasawarsa terakhir bumi sedang mengalami suatu siklus yang dinamakan pembalikan daya magnet kutub, yaitu suatu proses dimana kutub utara dan kutub selatan bertukar tempat. Jika pembalikan ini terjadi, untuk beberapa saat medan magnet bumi mencapai Gauss nol, sehingga pada saat itu bumi tidak memiliki daya magnet, dan bersamaan dengan itu terjadi pula pembalikan orbit sebelas tahunan kutub matahari.
Menurut perhitungan komputer Hyderabad, pembalikan kutub bumi dan matahari dapat mengakibatkan masalah besar, seperti :
1. Sistem ketahanan tubuh semua hewan dan termasuk manusia akan banyak melemah.
2. Lapisan luar bumi akan mengalami pertambahan gunung berapi, pergerakan tektonik, gempa bumi, dan tanah longsor.
3. Medan magnet Bumi akan melemah dan radiasi alam semesta berasal dari matahari bertambah berlipat ganda mengakibatkan bahaya radiasi seperti kanker dan sebagainya tidak dapat dihindari
4. Benda-benda angkasa akan tertarik masuk ke Bumi
5. Daya gravitasi Bumi akan mengalami perubahan meskipun tidak diketahui bagaimana ia akan berubah.
Wallu’alam bissawab.
Kamis, 27 Maret 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar