Sumber Artikel Internet

Rabu, 23 April 2014

Merapi Kembali Muntahkan Wedhus Gembel

Untuk ketiga kalinya Gunung Merapi kembali memuntahkan awan panas piroklastik, Jumat (29/10/2010), pukul 11.35 WIB. Bahkan muntahan awan yang oleh warga setempat disebut wedhus gembel tersebut disertai genpa berkekuatan 3,2 pada skala Ritcher (SR). Muntahan awan dengan suhu mencapai 800 derjat celcius ini membuat warga Kecamatan Kemalang, Klaten, Jawa Tengah, yang bermukim di lereng selatan gunung itu ketakutan dan minta dievakuasi.

Merapi pertama kali memuntahkan wedhus gembel pada pukul 05.30 WIB, kedua pukul 06.10 WIB. Muntahan wedhus gembel yang pertama kecil, sementara kedua cukup besar, namun awan panas dengan kecepatan luncur dapat mencapai 200 km/jam ini hanya mencapai jarak  2 km dari puncak Merapi, tidak mencapai permukiman warga, sehingga tidak membahayakan.
Namun luncuran wedhus gembel pada pukul 11.35 WIB, seperti di beritakan Kompas.com, sangat besar, meski hanya meluncur sejauh 1,4 km dari puncak gunung, menuju arah barat. Luncuran ini juga disertai gempa bumi berkekuatan 3,2 SR dan guguran lava. Gempa berpusat di darat dengan pusat episentrum 15 km tenggara Bantul dengan kedalaman 10 Km, berada di 7,99 Lintang Selatan dan 110,42 Bujur Timur.
"Luncuran awan panas itu tidak terpantau karena tertutup awan mendung, namun dapat dilihat dari Klaten," ujar Yongki, anggota Badan SAR Nasional (Basarnas). Karena meluncur ke arah barat, awan mematikan itu dipastikan menuju Kali Krasak dan Kali Adem.
Luncuran awan panas Merapi yang bertubi-tubi ini membuat warga Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, yang berada di lereng gunung itu, ketakutan, sehingga kembali minta dievakuasi ke barak-barak pengungsian. Jumlah warga yang dievakuasi, menurut Media Indonesia online, mencapai ratusan orang. Mereka penduduk tiga desa yang masuk kawasan rawan bencana (KRB) III erupsi Merapi, yaitu Tegalmulyo, Sidorejo, dan Balerante. Evakuasi dilaksanakan oleh tim SAR dibantu aparat gabungan dari TNI dan Polri.
"Yang dievakuasi adalah warga pengungsi juga yang setiap hari pulang untuk mencari pakan ternak. Mereka terpaksa pulang dari pengungsian karena ternak tidak ada yang mengurus," kata Kepala Sub Bidang Potensi Linmas Badan Kesbangpol dan Linmas Klaten Joko Rukminto.
Setiap pagi pengungsi pulang ke rumah masing-masing untuk mencari rumput sebagai pakan ternak mereka. Jumlah mereka, menurut Joko, sekitar 1.500 orang atau 30% dari jumlah pengungsi yang tercatat 5.308 jiwa. Tetapi, pada sore hari mereka kembali ke pengungsian.
Ngadinah, 70, salah satu warga Dukuh Karang, Desa Sidorejo, saat Merapi meletus lagi, warga sedang beraktivitas mencari pakan ternak. "Kami berteriak ketakutan ketika puncak gunung menyemburkan api," ujarnya setelah turun dari truk yang mengevakuasinya ke pengungsian.

Merapi Kembali Muntahkan Wedhus Gembel Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

0 komentar:

Posting Komentar