Sumber Artikel Internet

Jumat, 20 Juni 2014

Gunung Merapi Dikhawatirkan Meletus dengan Dahsyat

Sejak mulai menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik pada 24 September 2010, Gunung Merapi kini siap meletus. Hal ini ditandai dengan ditingkatkannya status Merapi oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVG) dari siaga menjadi awas, pada Senin (25/10/2010) pukul 06.00 WIB. Warga di sekitar gunung bahkan telah diungsikan.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta, Subandrio, mengatakan, pihaknya khawatir letusan gunung Merapi akan lebih dahsyat dibanding sebelumnya, karena meski aktivitas vulkanis gunung di Yogyakarta itu terus meningkat, namun belum juga terlihat kubah baru dan titik api diam di Merapi yang menandakan kalau aktivitas itu mereda.
"Tapi justru karena itu, banyak yang mengkhawatirkan letusan Merapi kali ini bakal lebih dahsyat dari sebelumnya (2006-red)," tegas dia.
Akibat aktivitas yang berlangsung selama lebih dari sebulan, 'tubuh' gunung Merapi yang berada di sisi selatan mengalami deformasi (pembengkakkan). Padahal kubah yang ada saat ini telah berusia lebih dari 100 tahun, dan ini membuat Merapi makin rawan mengalami erupsi (letusan).
Berdasarkan pantauan BPPTK dengan menggunakan alat yang disebut Electric Distance Measurement (EDM) yang dipasang di sekitar puncak Merapi, diketahui kalau hingga 21 Oktober 2010, tubuh gunung Merapi di sisi selatan rata-rata menggelembung hingga 10,5 cm, dan pada 24 Oktober pembengkakkan meningkat mencapai 52 cm.
Guguran material kubah lava juga mengalami peningkatan. Pada tanggal 21 Oktober, frekuensinya kurang dari 100 kali. Namun pada tanggal 23-24 Oktober, meningkat menjadi 183 dan 194 guguran. Deformasi dan guguran material dari kubah lama yang semakin meningkat ini menunjukkan lava sudah berada dekat di puncak gunung, dan siap dimuntahkan.
Yang lebih mengkhawatirkan, seismograf milik BPPTK juga mencatat adanya peningkatan frekuensi gempa. Pada 22 Oktober terjadi gempa bumi vulkanik sebanyak 52 kali, gempa multifase 514 kali, dan tak ada sama sekali gempa frekuensi rendah. Namun pada 23 Oktober, terjadi 80 kali gempa vulkanik, 525 kali gempa multifase dan gempa frekwensi rendah satu kali. Dan pada 24 Oktober terjadi 80 gempa vulkanik, 588 gempa multifase dan tiga kali gempa frekuensi rendah.
Sejak 1548, Merapi sudah meletus sebanyak 68 kali, dengan letusan-letusan kecil terjadi tiap 2-3 tahun, dan yang lebih besar sekitar 10-15 tahun sekali. Gunung paling aktif di Indonesia ini pernah meletus dengan dahsyat pada 1006, 1786, 1822, 1872, dan 1930.
Ketika meletus pada 1006, gunung setinggi 2.914 meter dari permukaan laut ini membuat seluruh bagian tengah Pulau Jawa diselubungi abu. Ketika meletus pada 1930, hujan material vulkanik dan luncuran awan piroklastik-nya (masyarakat setempat menyebutnya wedus gembel) meluluhlantakkan 13 desa dan menewaskan 1.370 orang. Namun ketika meletus lagi pada Juni 2006, semburan material dan luncuran awan piroklastiknya hanya membuat ribuan warga di lereng gunung itu lari lintang pukang, namun tak ada korban jiwa.
Sejak Kamis (25/10/2010) sore, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman telah mendorong seluruh warganya yang tinggal di lereng-lereng gunung Merapi, untuk mengungsi, karena wilayah tempat tinggal mereka merupakan wailayah yang paling rawan terkena dampak letusan Merapi. Jumlah warga yang diungsikan mencapai 1.756 orang. (berbagai sumber)

Gunung Merapi Dikhawatirkan Meletus dengan Dahsyat Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

0 komentar:

Posting Komentar