Sumber Artikel Internet

Rabu, 04 Juni 2014

Gunung Sinabung Keluarkan Asap

Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, mengalami peningkatan aktivitas vulkanik, Sabtu (28/8/2010) pukul 00.29. Sedikitnya 2.000 Warga diungsikan.

Peningkatan aktifitas gunung setinggi 2.460 meter dari permukaan laut (dpl) tersebut terlihat dari kepulan asap yang terus menerus keluar dari kawahnya. Warga setempat mengatakan, sebelum gunung itu aktif, pada Selasa (24/8/2010), desa-desa mereka diguncang gempa yang goyangannya terasa di Kabanjahe, ibukota Kabupaten Karo yang berjarak sekitar 25 kilometer dari Gunung Sinabung. Namun, belum diketahui apakah gempa ini akibat aktivitas vulkanik Gunung Sinabung ataukah bukan.
"Empat hari lalu, sempat terasa goyang di sini tapi tidak kencang. Ternyata, Gunung Sinabung mengeluarkan asap," ujar Sahala Lingga, warga Kabajahe, Sahala Lingga di Kabanjahe. Warga mengaku, tak ada peringatan apapun dari pemerintah pasca gempa, dan warga pun tidak memusingkan karena daerah mereka memang sudah terbiasa diguncang gempa.
Staf Khusus Presiden Bidang Penanganan Sosial dan Bencana, Andi Arief, menjelaskan, sekitar 2.000 warga telah dievakuasi, terutama warga Desa Kuta Gugung, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, dimana Gunung Sinabung berada. Warga yang dievakuasi berasal dari Desa Sigarang-garang, Kuta Rakyat, Gugung, Sukanalu, Simacem, Bakera, Berastepu, Sukadebi, Kuta Tonggal, Sukatepu, Kuta Tengah, Gambir, Deskati, Gung Pinto, Kuta Belin.
"Mereka dievakuasi ke Kecamatan Brastagi dan Kecamatan Kabanjahe," kata Andi Arief kepada VIVAnews.
Lokasi penampungan sementara tersebar di berbagai titik. Mulai dari Gedung DPRD Tanah Karo dan rumah sanak famili. Warga diungsikan dengan menggunakan truk. Sebagian masyarakat juga ditampung di sekolah-sekolah, gedung DPRD, dan jambur atau gedung tempat masyarakat Karo menggelar pesta.
Gunung Sinabung terakhir meletus pada 1600. Gunung ini termasuk gunung berapi tipe B. Artinya, gunung ini masih aktif, namun tak dapat diprediksi kapan akan meletus. Andi Arief menilai, ada kemiripan antara gunung ini dengan Gunung Krakatau yang meletus pada 26-28 Agustus 1883. Yakni, Gunung ini memiliki manifestasi asap dari uap air dan belerang. Uap air itu diduga berasal dari air yang masuk ke kawah gunung. Kemudian, karena intensitas hujan yang tinggi, maka air memasuki kawah Sinabung dan berubah menjadi uap bertekanan tinggi. Lalu terjadi letusan freatik atau uap air yang diikuti abu vulkanik.
"Kalau kita lihat beberapa sumber bacaan tentang terjadinya letusan Krakatau pada 1883, hampir mirip dengan yang terjadi dengan Sinabung saat ini, yakni air laut masuk kawah Krakatau, dan dinding-dindingnya mulai runtuh," kata dia.
Karena tipenya, Gunung Sinabung dianggap tidak berbahaya sehingga sebelum mengeluarkan asap, gunung itu tidak dipantau.
Pukul 23.00, karena tidak terjadi peningkatan berarti dari aktifitas Gunung Sinabung, Pemerintah Kabupaten Karo mengizinkan warganya kembali ke rumah masing-masing karena sudah aman untuk ditinggali.
Seperti diketahui, Gunung Krakatau yang berada di Selat Sunda meletus pada 1883. Letusan gunung ini terdengar hingga Australia dan Pulau Rodrigues di dekat Afrika yang berjarak 4.653 kilometer dari Krakatau. Selain menewaskan sekitar 36.000 jiwa, letusan gunung itu juga menutupi langit dengan debu vulkaniknya, sehingga selama sepekan matahari tidak bisa menyinari bumi.

Gunung Sinabung Keluarkan Asap Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

0 komentar:

Posting Komentar