Salah seorang auditor Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Selasa (28/2/2012), bunuh diri dengan terjun dari lantai 12 gedung kantornya yang berlokasi di Jalan Pramuka 33, Matraman, Jakarta Timur. Belum diketahui apa motif aksi nekat auditor bernama Dede Purwana Cahya (37) itu, namun yang pasti, korban yang menjabat sebagai auditor pelaksana lanjutan di Direktorat II Deputi Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Bidang Perekonomian BPKP tersebut telah bekerja di BPKP sejak 1998.
Aksi nekat yang dilakukan korban diketahui saat korban berteriak begitu terjun dari lantai 12 kantornya sekitar pukul 10.30 WIB. Teriakan korban didengar banyak orang di dalam gedung, dan orang-orang itu segera berhamburan ke arah asal suaranya.
Tubuh Dede terhempas di halaman depan gedung BPKP dan tewas seketika dengan beberapa bagian tubuh patah dan remuk. Seketika gedung BPKP dan sekitarnya geger. Polisi pun dihubungi. Dalam hitungan detik, aparat Polsek Matraman datang dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Mayat korban segera ditutupi koran dan kain, dan dilarikan ke RSCM untuk diotopsi.
Istri korban, Shellyna Dewi Utami, histeris ketika melihat jenazah suaminya terbaring di ruang jenazah RSCM, sebelum diotopsi. Ia tak henti-hentinya menangis sambil berteriak-teriak, hingga kondisi tubuhnya lemah.
“Allah di mana? Allah di mana?” teriak wanita berjilbab itu di antara histerisnya.
Shellyna bersama kerabat dan tetangganya datang tak lama setelah diberitahu polisi. Wanita malang itu lalu pingsan dan dibaringkan di ruang konsultasi dokter yang berada dalam kamar jenazah.
Belum diketahui apa yang membuat Dede nekat mengakhiri hidup dengan cara tragis seperti itu. Polisi menduga Dedek nekat karena sedang stres, namun tak dapat menjelaskan apa penyebab stresnya. Sedang Kepala Bagian Humas BPKP, Ratna Tianti, mengaku kalau Dede tidak sedang menghadapi masalah, baik dengan pekerjaan maupun dengan rekan-rekan kerjanya. Bahkan sebelum bunuh diri, bapak satu anak yang dikenal pendiam itu masih terlihat berbincang dengan sejumlah rekan-rekannya.
"Sejauh ini tidak ada masalah dan tidak ada keributan. Belum diketahui sebabnya, orangnya itu pendiam," jelasnya.
Ratna memastikan bahwa aksi yang dilakukan Dede murni bunuh diri, dan meminta pers untuk tidak mengaitkannya dengan persoalan pekerjaan. "Tidak ada kasus yang ditangani, karena baru pindah. Di tempat lama tidak tahu tangani kasus apa," imbuhnya.
Berdasarkan penjelasan Ratna diketahui kalau Dede yang memiliki satu putri berusia 8 tahun itu bekerja di BPKP sejak 1 November 1998. Tempat tugas pertamanya adalah di BPKP Perwakilan Provinsi Sulawesi Tenggara. Empat tahun bekerja di sana, sejak 1 Mei 2002 Dede dimutasi ke BPKP Perwakilan DKI Jakarta II yang statusnya kemudian diubah menjadi Perwakilan BPKP Banten. Di tempat itu, Dede bekerja selama sembilan tahun karena kemudian dimutasi lagi ke tempat kerjanya sekarang, di Matraman. Ia dimutasi ke BPKP Matraman sejak 16 Agustus 2011. Dede sendiri tercatat sebagai warga Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
"Pangkat terakhir dia golongan III B, sebagai auditor pelaksana lanjutan dengan take home pay sekitar Rp5 juta," imbuh Ratna.
Seperti diketahui, BPKP merupakan salah satu instansi pemerintah yang rawan gratifikasi atau suap, karena melalui audit instansi ini pula dapat diketahui apakah di sebuah lembaga pemerintahan terdapat korupsi atau tidak.
Pada Juni 2010, KPK pernah menangkap seorang pegawai instansi sejenis BPKP, yakni Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), karena ketahuan menerima suap. Oknum tersebut, Syamsudin, bekerja sebagai Kasub Auditoriat BPK Jawa Barat.
Sabtu, 12 Juli 2014
Auditor BPKP Terjun dari Lantai 12

Artikel Terkait Auditor BPKP Terjun dari Lantai 12 :
Eks Simbol Seks Dunia Jadi Balon Presiden PerancisBom sex era 1970-an, Brigitte Bardot, mengejutkan masyarakat di negaranya, Perancis. Pasalnya, artis yang pada 1973 mengundurkan diri dari dunia hiburan 'hanya' untuk menjadi aktivis hak pembela bina ... readmore
Di India, Tiap Tahun Ratusan Anak Perempuan Ganti KelaminDi India, memiliki anak perempuan tidak dianggap sebagai anugerah dari yang Maha Kuasa, karena ketika si anak akan menikah misalnya, orangtua harus membiayai pernikahan dan memberi mahar yang sangat ... readmore
Arkeolog Yakini Gunung Padang Dirancang Arsitek UlungSATU demi satu bukti bahwa Gunung Padang bukan terbentuk oleh alam, ditemukan. Yang luar biasa, temuan terbaru membuktikan bahwa gunung di Cianjur, Jawa Barat, tersebut memiliki konstruksi yang diran ... readmore
Dua Pejabat KPK Diancam Dibunuh Chandra dan Ade Raharja. (int) Rakyat Indonesia saat ini sedang menyaksikan tayangan 'Sinetron bertema hukum' yang amat menggelitik, namun juga mengherankan dan mengundang rasa ingin tahu akan keb ... readmore
Gunung Tertinggi di Jagat Raya Ada di MarsPuncak gunung Everest tingginya mencapai 8.848 meter dan disepakati sebagai gunung tertinggi di planet Bumi. Akan tetapi, Everst tidak ada apa-apanya dibanding Olympus Mons, gunung yang ada di planet ... readmore
Gara-gara WikiLeaks, PM Turki Ancam Gugat ASPembocoran dokumen-dokumen rahasia Amerika Serikat (AS) oleh situs WikiLeaks membuat dunia semakin panas. Terbukti, Perdana Menteri Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengancam akan menggugat negara adiday ... readmore
Putra Bungsu Lady Diana Jadi Target Utama Al QaedaSiapakah orang Inggris yang paling ditakuti teroris dari kelompok Al Qaeda? Jawabannya ternyata bukan Perdana Menteri Inggris David Cameron atau Ratu Elizabeth II, melainkan putra bungsu Lady Diana d ... readmore
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar