Sumber Artikel Internet

Selasa, 15 Juli 2014

Nunun Dibekuk Kepolisian Thailand di Bangkok

Meski buron berbulan-bulan dengan berpindah dari satu negara ke negara lain, Nunun Nurbaeti, istri mantan Wakapolri yang kini menjadi anggota Komisi III DPR RI Jenderal Purnawirawan Adang Daradjatun, akhirnya tertangkap juga. Tersangka kasus dugaan suap pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia itu ditangkap kepolisian Thailand pada Rabu (7/12/2011) sore, dan diserahkan kepada KPK, Sabtu (10/12/2011).

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Chandra M Hamzah menjelaskan, Nunun ditangkap kepolisian Thailand di sebuah rumah di kawasan Bangkok, ibukota Thailand. Penangkapan ini kemudian diberitahukan kepada Kedutaan Besar RI (KBRI), dan KBRI memberitahu KPK.

"Setelah diberitahu, kami berkoordinasi dengan KBRI untuk penerbitan SPLP (Surat Perjalanan Laksana Paspor," imbuhnya.

Setelah SPLP keluar, pada Kamis (8/12/2011) KPK mengirim tim yang dipimpin langsung oleh Chandra M Hamzah terbang ke Bangkok untuk berkoordinasi dengan kepolisian kota itu, dan memulangkan Nunun ke Jakarta. Pemulangan dilakukan Sabtu (10/12/2011) dengan pesawat Garuda No Penerbangan GA-879 dengan rute Bangkok-Jakarta. Dalam perjalanan itu lah kepolisian Bangkok secara resmi menyerahkan Nunun kepada.

Keterlibatan Nunun dalam kasus suap pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia berkali-kali disebut dalam persidangan dengan terdakwa 30 anggota DPR RI periode 2004-2009 yang terlibat kasus ini. Di antaranya Agus Tjondro dan Dudhie Makmun Murod dari Fraksi PDI Perjuangan. Dalam persidangan terungkap, cek pelawat yang diterima para terdakwa itu yang digunakan untuk 'jalan-jalan' ke luar negeri, diterima para terdakwa dari Arie Malangjudo dengan tujuan agar para terdakwa memilih Miranda Swaray Goeltom menjadi Gubernur BI. Jumlah cek yang dibagikan mencapai 480 lembar dngan nilai Rp24 miliar. Arie juga ikut menjadi terdakwa dalam kasus ini.

Nunun buron tak lama setelah kasus ini terungkap pada awal 2011. Ia diketahui pertama kali melarikan diri dengan pesawat Lufthansa LH 0779 tujuan Frankfurt, Jerman, pada 23 Februari 2010 pukul 19.06 WIB. Kala itu ia menggunakan Paspor Biasa. Namun kemudian tersiar kabar kalau dirinya berasa di Thailand, Singapura, Vietnam, Kamboja, dan Laos, hingga akhirnya ditangkap di Bangkok, Thailand.

Nunun tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, pada pukul 18.17 WIB. Pesawatnya mendarat di Terminal Kedatangan 2E. Namun, puluhan wartawan yang menunggu-nunggu kedatangannya, gagal mendapatkan momen penting tersebut karena oleh KPK, Nunun tidak dibawa keluar melalui pintu umum, melainkan melalui sebuah jalur khusus. Nunun bahkan mendapatkan pengawalan dan pengamanan yang amat ketat ketika tiba di gedung KPK di Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan. Dia bukan saja mengenakan rompi antipeluru, tapi juga dilindungi sekitar 50 personil kepolisian, plus tim gegana.

Ketatnya pengamanan Nunun ini diakui AKBP Yossie Paulus, Kepala Bagian Operasional Polres Metro Jakarta. "Ya, betul, dia memang kita beri pengamanan ekstra untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan," katanya.

Nunun tiba di KPK sekitar pukul 19.30 WIB dengan mobil Panther silver bernomor polisi B 2375 GU, plus lima mobil pengiring. Ia juga didampingi pengacaranya yang ikut menjemput di Bandara Soekarno-Hatta. Tak lama setelah tiba di KPK, Nunun dikunjungi keluarganya. Mantan anggota DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera yang terjerat kasus Bank Century, Muhamad Misbakhun, juga mengunjunginya.

"Saya ke KPK karena ingin bersilaturahmi dengan keluarga Bu Nunun," kilah Misbakhun kepada pers.

Nunun kini mendekam di Rutan Pondok Bambu dengan status tahanan titipan KPK. 


(diolah dari berbagai sumber)

Nunun Dibekuk Kepolisian Thailand di Bangkok Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

0 komentar:

Posting Komentar