Saat sedang bersin atau terbahak, seseorang bisa tanpa sadar ngompol atau kencing di celana. Mungkin tak banyak, namun pasti memalukan dan menjadi tidak nyaman. Normalkah jika hal itu sering terjadi?
Meskipun cukup sering terjadi, bukan berarti kencing saat tertawa adalah hal yang wajar. Kondisi ini disebut urinary stress incontinence (USI), yakni ketidakmampuan menahan kencing akibat tekanan di sekitar kandung kemih.
Meskipun cukup sering terjadi, bukan berarti kencing saat tertawa adalah hal yang wajar. Kondisi ini disebut urinary stress incontinence (USI), yakni ketidakmampuan menahan kencing akibat tekanan di sekitar kandung kemih.
venusbuzz.com
Tekanan itu bisa dipicu oleh kontraksi saat beraktivitas. Mulai dari yang berat seperti olahraga atau mengangkat sesuatu, hingga yang lebih ringan seperti bersin dan tertawa.
Normalnya, otot-otot di sekitar panggul akan membantu kandung kemih untuk mengontrol keluarnya air kencing. Otot tersebut akan menjaga agar kemih tidak 'bocor' meski mendapat tekanan saat beraktivitas.
Namun pada kondisi-kondisi tertentu, otot-otot tersebut menjadi lebih lemah sehingga tidak dapat bekerja sebagaimana mestinya. Pada wanita, kehamilan dan kondisi setelah melahirkan merupakan beberapa di antaranya.
Operasi di bagian perut dan panggul juga bisa menyebabkan stress incontinence pada wanita. Selain itu, perubahan hormonal pada masa menopause juga dapat melemahkan otot-otot panggul di sekitar kandung kemih.
Pria relatif lebih jarang mengalami stress incontinence, namun bukan berarti tidak pernah terjadi. Umumnya hal itu hanya dialami pria yang baru saja menjalani operasi pada kelenjar prostat.
Sedangkan untuk mengatasinya, beberapa cara bisa dilakukan baik oleh pria maupun wanita. Di antaranya senam Kegel untuk menguatkan otot panggul, latihan menahan kencing serta menjaga berat badan untuk mengurangi tekanan pada kandung kemih.
Normalnya, otot-otot di sekitar panggul akan membantu kandung kemih untuk mengontrol keluarnya air kencing. Otot tersebut akan menjaga agar kemih tidak 'bocor' meski mendapat tekanan saat beraktivitas.
Namun pada kondisi-kondisi tertentu, otot-otot tersebut menjadi lebih lemah sehingga tidak dapat bekerja sebagaimana mestinya. Pada wanita, kehamilan dan kondisi setelah melahirkan merupakan beberapa di antaranya.
Operasi di bagian perut dan panggul juga bisa menyebabkan stress incontinence pada wanita. Selain itu, perubahan hormonal pada masa menopause juga dapat melemahkan otot-otot panggul di sekitar kandung kemih.
Pria relatif lebih jarang mengalami stress incontinence, namun bukan berarti tidak pernah terjadi. Umumnya hal itu hanya dialami pria yang baru saja menjalani operasi pada kelenjar prostat.
Sedangkan untuk mengatasinya, beberapa cara bisa dilakukan baik oleh pria maupun wanita. Di antaranya senam Kegel untuk menguatkan otot panggul, latihan menahan kencing serta menjaga berat badan untuk mengurangi tekanan pada kandung kemih.
Sumber:
0 komentar:
Posting Komentar