Sarana transportasi kereta api (KA) di Indonesia sama buruknya dengan sarana angkutan umum lainnya di Indonesia, terutama di Jakarta. Terbukti, belum hilang ingatan orang tentang tabrakan maut KA Argo Bromo Anggrek dan KA Senja Utama di Stasiun Petarukan, Pemalang, Jawa Timur, kini 22 gerbong KA terbakar di Rangkas Bitung, Senin (11/10/2010).
Seperti dikutip dari laman Vivanews.com, kebakaran terjadi pukul 01.25 WIB di peron 7, saat kereta sedang dalam persiapan menuju Jakarta. Meski kebakaran dapat dipadamkan pada pukul 03.20 WIB, namun penumpang yang seharusnya terangkut sejak KA beroperasi sekitar pukul 04.00, tidak terangkut dan menumpuk di stasiun-stasiun, termasuk di Stasiun Besar Rangkas Bitung.
Kahumas PT KAI Daops I, Mateta Rizallulhaq, menjelaskan, kebakaran yang melanda kereta jurusan Rangkasbitung-Tanah Abang ini diduga dari api yang digunakan gelandangan guna menerangi gerbong saat mereka tidur.
"Pada jam 23.00 kereta sudah bersih dan dicuci. Ada gelandangan bikin api, kini sedang dikejar polisi," ujarnya.
Akibat kebakaran, jadwal keberangkatan kereta Rangkas Bitung - Tanah Abang terganggu. Untuk mengatasi penumpukan yang kian parah, pihak Stasiun Rangkas Bitung masih menunggu kereta bantuan dari Stasiun Manggarai dan Jakarta Kota.
Hingga Senin (11/10/2010), hanya ada dua rangkaian kereta yang berangkat ke Jakarta dari Rangkas Bitung, yakni pada pukul 04.05 WIB dan pukul 05.00 WIB. Untuk pemberangkatan pukul 05.20 WIB dengan jurusan Rangkas Bitung - Pasar Senen, jadwal dibatalkan.
Rabu, 17 September 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar