Apakah Anda termasuk orang yang sangat mengagumi negara adidaya Amerika Serikat (AS)? Jika ya, mungkin ada baiknya Anda 'insyaf' dan tidak lagi 'berkiblat' ke negeri Uncle Sam itu, karena seperti juga Indonesia, AS pun tidak mudah bangkit dari keterpurukan akibat krisis.
Seperti diberitakan Associated Press (AP), Sabtu (11/9/2010), saat ini angka kemiskinan di Amerika Serikat meningkat tajam pada pemerintahan Presiden Barack Obama. Pasalnya, pada sensus yang dilakukan tahun 2009, diketahui kalau satu dari tujuh warga AS masuk kategori miskin. Angka ini adalah yang tertinggi dalam sejarah kemiskinan di AS. Angka ini juga menunjukkan, resesi ekonomi masih berdampak sangat parah di negara itu.
AP menyebutkan, sekitar 15 persen populasi AS, atau sekitar 45 juta orang, masuk kategori miskin. Angka ini meningkat tajam dibanding tahun 2008 dengan angka kemiskinan 13,2 persen.
Peningkatan 1,8 persen pada tahun 2009 ini adalah yang terbesar sejak AS mulai menghitung jumlah warga miskin tahun 1959. Angka terbesar sebelumnya adalah pada tahun 1980 saat terjadinya krisis energi nasional, yaitu 13 persen, naik 1,2 persen dari tahun sebelumnya.
Menurut sensus ini, populasi usia kerja meningkat pada tahun 2009. Akibatnya, sekitar 12,4 warga Amerika usia 18-64 tahun masuk kategori miskin sampai 11,7 persen pada tahun 2008. Ini adalah angka tertinggi setelah tahun 1965.
Hasil sensus ini diikuti oleh pernyataan Obama di Gedung Putih bahwa penguatan ekonomi yang sedang dibangunnya akan mengikis kemiskinan.
"Yang terpenting dalam usaha pemberantasan kemiskinan adalah meningkatkan perekonomian dan memastikan terdapat pekerjaan yang cukup di luar sana. Jika kita dapat meningkatkan perekonomian dengan cepat dan menciptakan lebih banyak lapangan kerja, maka setiap orang akan dapat keluar dari lingkaran kemiskinan,” ujar Obama. (sumber; vivanews)
Senin, 24 November 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar