Mabes Polri menolak surat permohonan yang diajukan Komunitas Pencinta Israel agar diizinkan merayakan HUT Isreal ke-63, Sabtu (14/5/2011). Pasalnya, surat permohonan tersebut dinilai tidak sesuai prosedur.
Seperti dikutip dari Detikcom, Sabtu (14/5/2011), ketua panitia penyelenggara HUT tersebut, Unggun Duhana, Jumat (13/5/2011) pukul 13.30 WIB datang ke Mabes Polri dan meminta izin untuk dapat merayakan HUT Israel dengan mengundang 10 orang.
"Setelah diadakan penelitian terhadap surat permohonan yang bersangkutan masih belum lengkap dan kami kembalikan kepada yang bersangkutan," ujar Kadiv Humas Mabes Polri Brigjen Anton Bachrul Alam dalam pesan singkat yang diterima detikcom.
Dijelaskan, berdasarkan penjelasan dari Kementerian Luar Negeri, pemerintah RI tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel sehingga tidak mentolerir kegiatan perayaan HUT Israel tersebut.
Menyikapi keputusan Mabes Polri tersebut, kepada wartawan Unggun mengatakan, pihaknya tidak ambil pusing meski acara yang dipersiapkannya batal dilaksanakan, karena menurutnya, banyak cara untuk menyatakan dukungan kepada Isrel.
"Perayaan dirgahayu Israel hanya sebuah cara untuk menyatakan dukungan kepada Israel dan masih banyak cara lain," kata Unggun kepada detikcom, Sabtu (14/5/2011).
Melihat polemik yang meluas soal rencana perayaan HUT kemerdekaan Israel, Unggun menilai itu sebagai dahsyatnya bendera Israel.
"Betapa dahsyatnya bendera Israel, belum dikibarkan sudah membuat bumi gonjang ganjing," ujar konsultan migas ini.
Direktur Eksekutif Ma'arif Institute, Fajar Riza Ul Haq, mengatakan, biasanya Komunitas Pecinta Israel merayakan HUT Israel dengan tertutup, tapi kini terbuka.
"Kesan saya ini test the water. Sepertinya ada yang ingin mengetes tingkat perbedaan dan demokrasi di Indonesia. Soal Israel ini kan isu yang sangat sensitif di Indonesia, seperti Ahmadiyah," ujar dia.
Sedang Direktur Wahid Institute, Yenny Wahid, mengatakan, jika ada orang Indonesia rayakan hari kemerdekaan Israel, patut dipertanyakan rasa nasionalismenya.
"Israel dan Yahudi harus dibedakan. Kalau mereka warga Indonesia, apa pun agamanya, meskipun mereka Yahudi, maka tidak pantas merayakan hari kemerdekaan negara lain. Tapi walaupun mereka non Yahudi, kalau mereka warga negara Israel, maka sah-sah saja merayakan HUT Israel," imbuh puteri mantan Presiden Gus Dur ini.
Selasa, 27 Agustus 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar