Muammar Khadafi. (int) |
Seperti dikutip dari Mionline, sambil berteriak dan memukulkan tangannya ke podium, Khadafi mengatakan kalau ia akan bertahan hingga titik darah penghabisan, dan menyerukan para pendukungnya agar melancarkan serangan terhadap demonstran antipemerintah.
"Kalian yang masih mencintai Khadafi...keluarlah dari rumah kalian dan penuhi jalan! Tinggalkan rumah kalian dan serang mereka!" seru Khadafi.
Pidato pemimpin Libia itu sekaligus merupakan isyarat agar para pendukungnya mengambil alih Ibu Kota Tripoli dan kota-kota Libia lainnya yang dikuasai demonstran antipemerintah. Setelah berlangsung satu pekan, demonstrasi antipemerintah yang mendapatkan dukungan dari beberapa unit militer berhasil menguasai mayoritas wilayah timur Libia, termasuk beberapa wilayah penghasil minyak.
Suara tembakan langsung terdengar di Tripoli pascapidato Khadafi tersebut. Televisi Libia menampilkan para pendukung Khadafi memenuhi Green Square sembari membawa gambar pemimpin Libia tersebut. Adapun di Benghazi, kota terbesar kedua Libia, warga yang menonton pidato Khadafi meleparkan sepatu mereka ke layar sebagai bentuk perlawanan.
Kondisi Libia yang kian tidak kondusif, membuat negara-negara dunia melalui sibuk mengevakuasi warganya yang terjebak di negara itu, baik melalui udara maupun laut. Ribuan orang bahkan dikabarkan terjebak di bandara serta stadion, menunggu giliran diungsikan pemerintah negara mereka.
"Bandara dipenuhi manusia. Anda tidak percaya jumlah orang yang ada di bandara Tripoli," ujar Kathleen Burnett asal Baltimore, Ohio, saat turun dari pesawat milik masakapai penerbangan Austrian Airlines dari penerbangan dari Tripoli ke Wina, Rabu (23/2/2011).
Dua maskapai penerbangan British Airways dan Emirates memutuskan untuk membatalkan semua penerbangan ke Tripoli seiring munculnya berita bahwa jenazah demonstran kini memeuhi jalan-jalan Ibu Kota Libia tersebut.
Demonstrasi rakyat Libia. (int) |
Dua kapal feri asal Turki juga telah mendarat di Kota Benghazi untuk mengevakuasi sekitar 3 ribu warga Turki yang ada di kota tersebut. Turki mengirimkan feri tersebut karena pemerintah Libia menolak memberikan izin mendarat bagi pesawat terbang asal Turki.
Wakil Perdana Menteri Turki Cemil Cicek mengatakan kapal feri asal Turki itu bisa mengevakuasi sedikitnya 6 ribu orang per hari jika pemerintah Libia mengizinkan kedua kapal tersebut merapat di Benghazi.
Adapun, sekitar 5 ribu warga Mesir telah meninggalkan Libia melalui jalur darat sementara sekitar 10 ribu lainnya menunggu kesempatan untuk menyeberangi perbatasan Libia-Mesir.
Adapun pemerintah Serbia, Rusia, Belanda, dan Prancis mengaku telah mendapatkan izin dari pemerintah Libia untuk mengirimkan pesawat untuk mengevakuasi warga negara mereka.
0 komentar:
Posting Komentar