Seperti dikutip dari laman Dailymail, Jumat (10/12/2010), kepada reporter kantor berita Rusia, seorang sumber di dalam kantor Presiden Rusia Dmitry Medvedev mengatakan, sejumlah pejabat di Kremlin mendesak masyarakat dan organisasi non-pemerintah di negaranya untuk berpikir bagaimana caranya membantu Assange.
"Salah satunya, mungkin dengan cara mencalonkan dia sebagai seorang pemenang Hadiah Nobel," kata sumber tersebut.
Ketika ditanya apa reaksi Kremlin soal dokumen rahasia Amerika Serikat (AS) yang dipublikasikan WikiLeaks, yang menyatakan bahwa birokrasi Rusia korup dan tidak demokratis, sumber itu mengatakan, Perdana Menteri Vladimir Putin sangat marah. Putin membentak; "Apakah menurut Anda layanan diplomatik Amerika sejernih kristal? Menurutmu begitu?"
Putin juga mengkritik Inggris yang telah menangkap Assange. Katanya, jika Barat memang negara demokrasi, mengapa mereka menangkap dan memenjarakan Assange? "Apakah itu demokrasi?" katanya.
Dokumen rahasia AS yang terkait dengan Rusia dirilis pada 28 November 2010. Di antara dokumen itu terdapat kawat dari Menteri Pertahanan AS Roberts Gates yang mengatakan, bahwa demokrasi di Rusia mulai luntur. Bahkan di antara dokumen itu juga disebutkan, kalau gaya kepemimpinan Putin memungkinkan tumbuh suburnya praktik korupsi di kalangan elit Rusia.
Atas rilis ini, pada 2 Desember 2010 kepada CNN, Putin mengatakan, dokumen itu takkan mengganggu hubungan Rusia dengan AS.
"Tapi agaknya Menteri Pertahanan AS Robert Gates salah mengartikan demokrasi kami. Saya mengenal dia dengan baik. Kami sempat bertemu beberapa kali. Saya yakin, dia orang baik dan bukan pakar yang buruk," katanya.
Kendati demikian, Putin mengimbau AS untuk tidak terlalu jauh mencampuri urusan dalam negerinya.
0 komentar:
Posting Komentar