Bhuto saat menjelang ajal. |
Bhutto, perdana menteri perempuan pertama di dunia muslim, tewas akibat tembakan dan bom bunuh diri. Kematiannya yang tragis menjadi salah satu peristiwa paling mengejutkan dalam sejarah Pakistan yang memang tak pernah lepas dari pergolakan.
Seperti dikutip VIVAnews dari Reuters, Minggu 6 November 2011, ketujuh terdakwa itu diadili dalam sidang yang berlangsung tertutup di Kota Rawalpindi, dengan alasan keamanan.
"Mereka didakwa dengan pasal konspirasi dan penghasutan dalam kejadian pembunuhan itu," kata jaksa Chaudhry Zulfiqar Ali kepada Reuters.
Bhutto yang karismatik tewas pada pada 27 Desember 2007, saat berkampanye di Kota Rawalpindi. Detik-detik sebelum tewas, ia melambaikan tangan dari atas jendela atap mobilnya, seminggu setelah ia kembali ke Pakistan dari pengasingan.
Pemerintahan Pervez Musharraf menuduh pemimpin Taliban, Baitullah Mehsud, sebagai dalang pembunuhan. Meshud tewas saat rudal AS meledak dekat perbatasan dengan Afghanistan pada 2009.
Lima militan Taliban didakwa dengan tuduhan konspirasi, atas tindakan mereka membawa pelaku bom bunuh diri dari sebuah desa ke Rawalpindi. Demikian ungkap jaksa lainnya, Mohammad Azhar.
Sementara itu, petugas kepolisian, termasuk Saud Aziz, yang sebelumnya adalah kepala kepolisian Rawalpindi didakwa karena keputusan mereka "mengubah perencanaan keamanan untuk Benazir Bhutto".
Musharraf, yang kini tinggal di pengasingan di Dubai dan London, juga menghadapi tuduhan--gagal memberikan perlindungan keamanan yang memadai untuk Bhutto. Pengadilan antiteroris pada Februari 2011 lalu mengeluarkan perintah penahanan baginya. Mantan penguasa itu kini dinyatakan sebagai buron. Menurut jaksa Ali, pengadilan untuk Musharraf akan dilakukan kemudian. Musharraf telah membantah dugaan keterlibatannya, juga badan-badan lain di pemerintahan
Sebuah laporan dari komisi PBB tahun lalu menyebut, investigasi kredibel seharusnya tak mengenyampingkan dugaan keterlibatan militer dan aparat keamanan dalam pembunuhan Bhutto.
Komisi PBB juga mengritik pemerintah Pakistan, mengatakan mereka "sangat menghambat investigasi".
Setelah kematiannya, didukung simpati publik, partai Bhutto memenangkan pemilihan umum pada 2008 yang lantas memaksa Musharraf mundur. Suami Bhutto, Asif Ali Zardari, menjabat sebagai presiden.
0 komentar:
Posting Komentar