Sumber Artikel Internet

Rabu, 27 November 2013

Karabash, Kota Yang Hancur Akibat Aktivitas Penambangan

Industri pertambangan merupakan salah satu roda penggerak perekonomian suatu negara, namun jika tidak ditangani secara arif, industri ini dapat mendatangkan bencana bagi lingkungan dimana penambangan dilakukan. Kasus luapan lumpur Lapindo di Siduardjo, Jawa Timur, merupakan salah contoh yang tak terbantahkan. Di luar negeri, bencana lingkungan yang diakibatkan oleh aktifitas penambangan, dialami Karabash, sebuah kota kecil di Rusia.

Karabash berada di kawasan Oblast Chelyabin, Rusia, dan berpenduduk 15.942 jiwa. Karabash semula hanyalah sebuah wilayah pegunungan yang subur dengan padang dan hutan yang hijau, serta sangat indah.

Pada 1822, wilayah itu diserbu para penambang setelah ditemukan adanya cadangan emas, dan berdirilah sebuah kota yang kemudian bernama Karabash. Pada awal abad 20, eksplorasi yang dilakukan di wilayah itu menemukan adanya tembaga di dalam perutnya, sehingga sejak itu tak hanya emas yang digaruk dari bumi Karabash, tapi juga tembaga. Industri penambangan di kota ini pun maju pesat. terlebih setelah penduduk  membangun pabrik peleburan logam.

Sayangnya, dampak penambangan yang membabi buta ini tidak diantisipasi sejak dini, sehingga Karabash pun menghadapi krisis ekologi. Menurut laman EnglishRussia, 6 Januari 2011, setiap tahun pabrik itu mengeluarkan 180 ton gas yang kemudian jatuh ke bumi dalam bentuk hujan asam di wilayah itu maupun di sekitarnya. Sebagai bukti parahnya polusi dan hujan asam itu, pepohonan dan tanaman yang semula tumbuh subur, meranggas dan akhirnya mati. Nyaris tak ada lagi warna hijau tumbuhan di situ, dan gunung pun tak lebih dari seonggok batu yang menjulang ke langit. Kering, tandus, dan tak enak dilihat.

Dampak lainnya adalah, kota Karabash menjadi sangat berdebu sehingga masyarakatnya kerap mengalami gangguan pernafasan. Bahkan penyakit seperti tumor, eksim, batu ginjal, pikun, pertumbuhan tidak normal, dan kelumpuhan otak merupakan penyakit yang umum terjadi di kota itu. Sementara air sungai yang mengalir di kota itu tercemar kandungan besi hingga 500 kali lipat dibanding sungai lain di luar kota itu, sehingga tak ada tumbuhan yang mampu hidup dalam jarak 100 meter dari pinggir sungai. Yang lebih memprihatinkan, karena tidak dikelola dengan baik, tinggi gundukan material limbah pabrik pun bisa mencapai lebih dari 50 meter.

Pada akhir 1989, pabrik di kota itu ditutup pemerintah Rusia karena situasi ekologi yang semakin parah, sehingga sebagian besar penduduk kehilangan pekerjaan dan kota itu mengalami krisis baru, yakni pengangguran dan kemiskinan. Protes pun terjadi. Akhirnya, guna mencegah krisis sosioekonomi yang kian parah, pabrik dibuka kembali pada 1998, namun dengan aturan yang lebih ketat.

(diolah dari berbagai sumber)

Karabash, Kota Yang Hancur Akibat Aktivitas Penambangan Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

0 komentar:

Posting Komentar