Terapi Listrik adalah jenis Pengobatan Arternatif yang mengunakan Media Listrik melalui sentuhan jari penterapis. Bermanfaat untuk melenturkan urat syaraf, melancarkan peredaran darah, melunturkan lemak dalam darah (kolestrol), meningkatkan vitalitas tubuh, membakar kadar gula, dll.
Inti terapi listrik adalah melancarkan peredaran darah, mengaktifkan ion-ion dalam tubuh, dan memperbaiki kulitas darah. Satu kali sesi pengobatan hanya berlangsung 30 menit. Selama itu pentrapis akan mengalirkan listrik di sekujur tubuh pasien, melalui simpul-simpul syaraf di tangan, kaki, kepala, punggung, atau leher.
Uji ilmiah :
Terapi listrik ini sempat diuji coba secara ilmiah di Universitas Gajah Mada. Hasil penelitian menunjukkan listrik mengandung ion, medan magnet, dan laser yang bermanfaat bagi tubuh. Medan magnet berperan dalam mendeteksi, merelaksasi, dan melenturkan pembuluh darah.
Dapat mengobati berbagai penyakit, antara lain :
Asam Urat
Darah Tinngi
Kolesterol
Keseleo
Diabetes
Stroke Dini
Lemah Syhawat
Ambeyen
Rematik
Vertigo
Dan Lain-Lain.
Manfaat untuk kecantikan, antara lain :
Melancarkan darah sekitar wajah
Mengencangkan kulit wajah
Meregenerasi sel kulit wajah
Memancarkan aura wajah
Dan lain-lain.
Bagi sebagian orang mungkin belum mampu memiliki alat terapi listrik yang berteknologi canggih, tapi jangan salah, terapi yang satu ini jauh lebih sederhana dengan khasiat yang sama bila dibandingkan dengan terapi listrik yang menggunakan alat berteknologi. Pasien pun cukup dengan duduk santai dan menikmati aliran listrik yang mengalir pada tubuhnya. Untuk sekali berkunjung, terapi hanya memakan waktu maksimal tiga puluh menit. Terapi ini murni aman untuk digunakan oleh manusia. Terapi ini menggunakan kabel yang ditancapkan langsung ke listrik PLN 220 volt dan disalurkan ke sebuah konduktor. Terapis akan menyentuh konduktor itu. Dengan kemampuan individunya, terapis menyalurkan energi listrik yang aman dan dapat diterima oleh tubuh manusia. Jangan takut apabila energi listrik yang disalurkan terlalu menyengat, karena terapis dengan mudahnya dapat meregulasi atau menaik-turunkan kadar listrik yang mengalir ke pasien. Cara kerja terapi ini bagi tubuh manusia adalah dengan menyeimbangkan ion-ion yang ada di tubuh manusia. Energi yang dihasilkan oleh tubuh kita akan menjadi seimbang bila terdiri dari 80% ion-ion negatif dan 20% ion-ion positif. Gaya hidup yang tidak sehat dan tingkat stress yang tinggi mempermudah datangnya ion-ion positif dalam tubuh kita. Ion-ion positif ini bila tidak dikurangi jumlahnya tentunya akan merusak keseimbangan dan berujung pada menurunnya kondisi kesehatan kita. Tubuh kita akan lebih cepat memproduksi ion negatif bila diberi stimulus. Jadi, cara kerja terapi listrik adalah mempengaruhi tubuh kita supaya dapat lebih cepat memproduksi ion-ion negatif yang dapat melawan pengaruh buruk dari ion positif. Ion negatif yang cukup akan mengaktifkan sel tubuh, meningkatkan metabolisme, mengaktifkan kerja enzim-enzim pada tubuh dan juga bermanfaat dalam proses detoksifikasi zat-zat tidak berguna dalam tubuh. Terapi ini terbukti sangat bermanfaat bagi manusia. Tidak hanya untuk mempertahankan kesehatan, tapi juga mengobati penyakit yang diderita. Dengan dibantu pijatan-pijatan kecil yang dilakukan penterapis, terapi ini dapat melancarkan peredaran darah di tubuh pasien. Banyak penyakit yang berhasil diobati dengan terapi ini terutama penyakit-penyakit yang berhubungan dengan urat syaraf seperti vertigo, migrain, dan stroke. Selain itu, kesemutan, asma dan rematik juga dapat disembuhkan. Penderita insomnia pun bisa bernafas lega karena dapat terapi ini juga dapat membantu memperbaiki lamanya waktu tidur. Kelelahan dan stress juga dapat dikurangi sehingga menimbulkan rasa rileks yang sekaligus melepaskan hormon endorfin yang berguna untuk menghasilkan perasaan senang, santai, dan nyaman. Tak disangka bila kelistrikan memegang peranan penting di dunia kedokteran. Dalam bidang kedokteran, kelistrikan memiliki dua aspek yaitu listrik dan magnet yang timbul di dalam tubuh manusia dan bagaimana penggunaannya pada permukaan tubuh manusia. Biolistrik berkembang sejak tahun 1780. Waktu itu, kelistrikan pada tubuh hewan dipelajari oleh Luigi Galvani dan pada tahun 1786 dia memberikan kesimpulan atas hasil eksperimennya terhadap seekor katak. Kedua kaki katak terangkat ketika diberi aliran listrik melalui sebuah konduktor. Pengetahuan mengenai gelombang arus listrik ini ternyata penting karena sangat berkaitan erat dengan penggunaan arus listrik untuk merangsang syaraf motorik dan syaraf sensorik.
http://www.ad-dawaa.info/terapi-listrik/
0 komentar:
Posting Komentar