Letusan Gunung Sinabung di Sumatera Utara baru mereda Kamis (23/9/2010), kini Gunung Merapi di Yogyakarta yang memperlihatkan aktivitas vulkanis, sehingga status gunung itu yang semula normal, ditingkatkan Balai Penyeledikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta menjadi waspada.
Kepala Seksi Gunung Merapi BPPTK Yogyakarta, Sri Sumarti, seperti dikutip Vivanews.com, Jumat (24/9/2010), mengatakan, peningkatan status dilakukan karena
gempa multiphase (gempa permukaan) dan gempa vulkanik akibat aktivitas gunung itu terjadi lebih sering dari biasanya. Sri bahkan mengaku, peningkatan sebenarnya telah dilakukan sejak 20 September 2010.
"Dalam kondisi normal, pusat data mencatat gempa multiphase Gunung Merapi rata-rata lima kali per hari dan gempa vulkanik rata-rata satu kali per hari. Dalam satu minggu terakhir gempa multiphase tercatat rata-rata 38 kali per hari dan gempa vulkanik 11 kali per hari," jelasnya.
Meski status Merapi dinaikkan menjadi waspada, belum ada larangan bagi para penambang pasir untuk beraktivitas seperti biasa. Namun, Sumarti meminta para penambang harus mewaspadai kondisi curah hujan yang tinggi, karena sewaktu-waktu dapat timbul banjir lahar dingin.
“Lahar dingin sisa erupsi 2006 masih tergolong banyak sekitar 500 ribu meter kubik. Sehingga jika terguyur hujan deras bisa memenuhi sungai-sungai sekitar dan sangat berbahaya jika terjadi banjir lahar dingin ketika para penambang sedang mangambil pasir,” katanya.
Selasa, 10 Desember 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar