Susu formula (sufor) merek Enfamil yang saat ini beredar di Amerika Serikat diduga tercemar bakteri sakazakii, sehingga salah satu pasar modern terbesar di negara itu, Supermarket Walmart, menarik semua produk susu itu dari supermarketnya. Enfamil diduga tercemar setelah seorang bayi berusia 10 hari meninggal pada Minggu 18 Desember 2011 setelah mengonsumsinya.
Seperti dilaporkan CNN, Kamis 22 Desember 2011, sufor Enfamil yang ditarik bernomor produk ZP1K7G. Penarikan dilakukan dari seluruh jaringan Walmart yang berjumlah 3.000 supermarket, dan tersebar di 49 negara bagian. Susu bernomor produk itulah yang menewaskan bayi yang bermukim di kota Lebanon, negara bagian Missouri itu.
Namun demikian Lebanon Daily Record melaporkan, bayi bernama Avery Cornett itu meninggal setelah alat penopang hidupnya dicabut pada hari Minggu lalu. Cornett dirawat karena mengalami penyumbatan darah dan infeksi sistem syaraf yang diduga akibat terinfeksi bakteri Cronobacter sakazakii yang dulu disebut Enterobacter sakazakii.
Belum dapat dipastikan dari mana bakteri tersebut berasal, namun sebelum sakit, orangtua Avery memberinya sufor Enfamil bernomor produk ZP1K7G. Selain itu, ada catatan tentang beberapa kasus kematian bayi akibat susu formula yang mengandung bakteri sakazakii. Jika terjangkit, tingkat kematian bayi mencapai 33 persen. WHO sebelumnya pernah menuliskan bahwa sufor bukanlah produk steril dan mudah terkontaminasi.
Produsen Enfamil, Mead Johnson, membantah produknya mengandung bakteri sakazakaii. Menurut juru bicara Chris Perille, sufor tersebut telah menjalani tes komposisi dan terbukti tidak mengandung bakteri mematikan. "Kami sangat percaya dengan keamanan dan kualitas produk kami, berdasarkan pengujian ketat yang kami lakukan," kata Perille.
Saat ini Mead Johnson bersama petugas dari Departemen Kesehatan tengah mencari tahu sumber infeksi yang diderita Cornett. Gena Terlizzi, salah satu penguji dari Departemen Kesehatan Missouri mengatakan, sampai saat ini belum ditemukan bukti bahwa bakteri tersebut diperoleh dari susu formula. Namun, pengujian masih terus dilakukan dan kesimpulan akhir belum diperoleh.
Minggu, 16 Februari 2014
Diduga Mengandung Bakteri Mematikan, Enfamil Ditarik dari Pasaran

Artikel Terkait Diduga Mengandung Bakteri Mematikan, Enfamil Ditarik dari Pasaran :
Ratusan Pulau di Maluku Terancam TenggelamRatusan pulau di Maluku terancam tenggelam dalam kurun waktu 20-30 tahun mendatang. Hal itu disebabkan semakin meningginya permukaan air laut akibat dampak dari pemanasan global. Seperti dilansir VIV ... readmore
Di India, Tiap Tahun Ratusan Anak Perempuan Ganti KelaminDi India, memiliki anak perempuan tidak dianggap sebagai anugerah dari yang Maha Kuasa, karena ketika si anak akan menikah misalnya, orangtua harus membiayai pernikahan dan memberi mahar yang sangat ... readmore
7 Diktator Sekutu AS Yang Dicampakkan Gedung PutihAmerika Serikat (AS) agaknya menganut sistem 'habis manis sepah dibuang'. Pasalnya, situs Al-Jazeera Arab merilis sebuah artikel yang menuliskan daftar mantan sekutu diktator Gedung Putih yang diharg ... readmore
Akui Gay, Robbie Rogers Mundur dari SepakbolaMANTAN pemain Leeds United yang hingga bulan lalu masih merumput untuk Stevenage, salah satu klub Divisi Satu Inggris, membuat pernyataan mencengangkan mengenai alasan mengapa ia meninggalkan klubnya ... readmore
Putra Bungsu Lady Diana Jadi Target Utama Al QaedaSiapakah orang Inggris yang paling ditakuti teroris dari kelompok Al Qaeda? Jawabannya ternyata bukan Perdana Menteri Inggris David Cameron atau Ratu Elizabeth II, melainkan putra bungsu Lady Diana d ... readmore
Bali Diserang Wabah LegionellaPulau Dewata kembali diguncang musibah. Kali ini bukan akibat ledakan bom atau wabah rabies, namun wabah legionella, penyakit yang diakibatkan oleh bakteri dan menyerang saluran pernafasan. Wabah in ... readmore
Unesco Terima Palestina, Amerika NgamukUnesco resmi mengkui Palestina sebagai anggota tetap setelah melalui pemungutan suara atau voting. Dari suara 173 negara yang ikut pemungutan suara, 107 mendukung dan 14 menentang sementara 52 abstai ... readmore
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar