Sumber Artikel Internet

Senin, 24 Februari 2014

Umar Patek dan Al Qaeda Rancang Serangan Teror Baru

Umar Patek. (int)
Umar Patek, salah satu dedengkot teroris yang diduga sebagai dalang pengeboman Sari Club dan Paddy's Bar di Kuta, Bali, pada 2002, ditengarai tengah menyusun serangan baru untuk merayakan 10 tahun runtuhnya World Trade Center (WTC), New York, Amerika Serikat (AS, akibat serangan pada 11 September 2001. Namun, pemuda keturunan Arab-Jawa itu dikabarkan telah ditangkap di Pakistan.

Seperti dikutip Okezone.com, Rabu (30/3/2011), Kantor Berita AS, Associated Press (AP) maupun media-media di luar negeri seperti theaustralian.com.au, foxnewsinsider.com, dan therealtimer.com, Rabu (29/3/2011), ramai membicarakan tentang penangkapan anggota Jamaah Islamiyah (JI) yang lahir pada 1970 itu. Mereka menyebut, Umar Patek yang memiliki nama lain Umar Kecil, Umar (Arab), Pa'tek, Pak Taek, Abu Syekh, dan Zacky itu ditangkap di Pakistan pada awal 2011 ini. Mereka bahkan menyebut, Umar Patek ditangkap berkat informasi dari pejabat intelijen Indonesia dan Filipina.

Namun demikian, media-media itu tidak menjelaskan apa saja aktifitas Umar Patek selama di Pakistan, namun menduga tengah merencanakan serangan baru yang lebih hebat dengan para pemimpin tertinggi Al-Qaeda untuk memperingati 10 tahun serangan terhadap WTC.


Bom Bali I. (int)
Umar Patek disinyalir ikut berada di balik pengeboman terhadap Sari Club dan Paddy's Bar, yang kemudian dikenal dengan sebutan Bom Bali I, bersama Noor Din M Top, DR. Azahari, Imam Samudera, Amrozi, Ali Gufron alias Mukhlas, Dulmatin, dan lain-lain, yang menewaskan saedikitnya 202 orang.

Noordin M Top, DR. Azahari tewas pada November 2005 ketika rumah tempatnya bersembunyi di Jalan Flamboyan, Malang, diserbu petugas Densus 88 Antiteror Mabes Polri, sedang Noordin M Top tewas ditembak petugas Densus 88 ketika rumah kontrakan tempatnya bersembunyi di Temanggung, Jawa Tengah, pada Agustus 2009.

Imam Samudera, Amrozi dan Ali Gufron telah dieksekusi pada November 2008, sementara Dulmatin tewas akibat ditembak pasukan Densus 88 Antiteror pada 9 Maret 2010, ketika tempat persembunyiannya di kawasan Pamulang, Tangerang, digerebek.

Umar Patek termasuk anggota Jemaah Islamiyah yang licin. Setelah kasus Bom Bali I, dia dikabarkan melarikan diri ke Pandeglang, Banten, lalu ke Filipina. Di negeri Imelda Marcos tersebut, Patek yang mempunyai tinggi 166 cm dan berat 60 kg, dikabarkan melatih kelompok pemberontak Abu Sayyap.

Karena sepak terjang dan kelihaiannya melarikan diri, pemerintah Amerika Serikat, Australia, dan Indonesia mengiming-imingi masyarakat dunia sebesar 1 juta US Dolar bagi siapapun yang dapat menangkapnya. Sebenarnya, pada 14 September tahun 2006 ketika terjadi pertempuran antara pemerintah Filipina dengan Abu Sayyap di Provinsi Sulu, Filipina, Patek sempat dikabarkan ikut tewas, namun ternyata dia masih hidup dan kini dikabarkan ditangkap di Pakistan.

AP menyebut, penangkapan Umar Patek bisa menjadi indikator bagaimana Presiden AS Barack Obama menangani para tersangka teroris. Tapi sayangnya, lagi-lagi pihak berwenang di sana masih enggan berkomentar soal kasus ini. Bahkan pihak Polri, seperti diakui Kanpermas Mabes Polri Ketut Untung Yoga dan dikutip Okezone, mengaku belum mengetahui soal penangkapan Umar Patek ini.

“Saya belum tahu kalau Umar Patek sudah tertangkap di Pakistan,” katanya.

Umar Patek dan Al Qaeda Rancang Serangan Teror Baru Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

0 komentar:

Posting Komentar