Gempa berkekuatan 7 pada skala Ritcher yang terjadi di Haiti pada 12 Januari 2010 dan tak hanya membuat sekitar 200.000 orang tewas, namun juga membuat negara di Amerika latin itu porak poranda, membangkitkan bencana baru; kolera. Hingga Jumat (22/10/2010), warga yang tewas akibat bencana ini telah mencapai 138 orang!
Pasca gempa, Haiti memang belum pulih benar, karena rumah-rumah, hotel, dan gedung-gedung pemerintahan yang hancur, belum seluruhnya dapat dibangun kembali. Bahkan sebagian warga masih hidup di kamp-kamp pengungsian yang terpusat di Port-au-Prince, ibukota haiti.
Menurut Telegraph, Sabtu (23/10/2010), wabah kolera yang saat ini menimpa Haiti merupakan masalah kesehatan terburuk sejak negara itu dilanda gempa pada 12 Januari lalu, dan merupakan yang pertama dalam satu abad terakhir.
Perdana Menteri Haiti, Jean-Max Bellerive, mengakui, pemerintahnya sangat khawatir penyakit ini akan menyebar ke kamp-kamp pengungsi korban gempa di Port-au-Prince. Palang Merah dan organisasi kemanusiaan lainnya, segera turun tangan dengan menyediakan dokter, obat-obatan dan air bersih ke Artibonite, kota dimana wabah ini berjangkit.
"Kita menyadari, dan orang-orang itu membuat langkah pencegahan yang harus mereka ambil untuk mencegah kontaminasi," kata Presiden Haiti, Rene Preval.
Penyakit kolera bersumber dari air atau makanan yang dikonsumsi, namun telah terkontaminasi bakteri kolera. Penyakit ini menular, karena menyebar dari orang ke orang.
Menteri Kesehatan Haiti, Alex Larsen meminta masyarakatnya untuk mencuci tangan mereka sebelum makan, tidak makan sayuran mentah, dan sebelum air diminum, air direbus dahulu hingga mendidih. Larsen juga menyarankan agar warganya tidak mandi dan mengambil air minum dari air sungai.
(berbagai sumber)
0 komentar:
Posting Komentar