Sumber Artikel Internet

Selasa, 29 April 2014

Tsunami Jepang Munculkan Fenomena Pusaran Air

.
Tsunami yang menghantam wilayah-wilayah di sepanjang pesisir timur Jepang tak hanya menghancurkan infrastruktur, menghanyutkan berbagai barang, termasuk rumah, serta memakan korban jiwa, namun juga memunculkan fenomena yang memang kerap terjadi pasca tsunami, yakni pusaran air di lepas pantai negara itu.

Seperti terekam kamera seorang kameramen televisi NHK saat detik-detik tsunami menghantam sepanjang pesisir timur Jepang pasca gempa berkekuatan 8,9 pada skala Ritcher (SR), Jumat (11/3/2011) pukul 14.46 waktu setempat, pusaran air itu begitu besar dan kuat sehingga sebuah kapal penumpang yang sedang melintas di dekatnya, terseret hingga tengahnya dan kemudian lenyap.

Pensiunan seismolog Universitas Washington, Ruth Ludwin, seperti dikutip VIVAnews mengatakan, pusaran itu kemungkinan muncul setelah gelombang tsunami pertama kali menerjang, yang ketinggiannya diperkirakan mencapai 10 meter.

"Pusaran air memiliki dampak cukup besar pada imajinasi manusia, sangat menakutkan," kata Ludwin kepada Livescience. "Tapi dari perspektif catatan geologi, sejauh ini pusaran air tidak meninggalkan jejak khusus yang bisa dikenali."

Menurutnya, pusaran air tercipta karena ada interaksi dari arus air yang deras dan geologi dari garis pantai serta dasar laut. "Jelas ada banyak air yang terdorong dan kemudian surut di dekat garis pantai," jelasnya.

Hubert Chanson, profesor teknik hidrolik dan mekanika fluida terapan di Universitas Queensland, Australia, menjelaskan, ketika tsunami menghantam garis pantai, sejumlah air menghantam muka tanah yang kering. Dengan cara entah bagaimana, hal ini menciptakan fenomena mirip gelombang memecah bendungan.

Hal ini, kata dia, mirip dengan kejadian tsunami di Indonesia dan Thailand pada Desember 2004. Pada saat yang sama, dampak tsunami di perairan pantai mendorong gerakan turbulen yang sangat intens. Dan dengan kedalaman tertentu, sebuah pusaran besar bisa terbentuk.

Ludwin menambahkan, gambar dan video pertama yang mengabadikan pusaran air setelah tsunami muncul di tsunami Samudera Hindia, 2004 silam. Tapi, dia menilai keterangan saksi mata sebelumnya menunjukkan bahwa pusaran air tsunami bukanlah hal baru.

Sebelum 2004, ada laporan mengenai pusaran air ini setelah gempa bumi besar di Lisbon pada 1775. Orang-orang Haida dari Kepulauan Ratu Charlotte di lepas pantai British Columbia, bahkan memiliki mitos tentang pusaran air ini.

Seperti diketahui, akibat gempa berkekuatan 8,9 SR, Jepang dihantam tsunami yang seperti datang secara susul menyusul. Setelah tsunami pertama datang, muncul tsunami kedua dan ketiga. Akibat gempa dan tsunami dahsyat ini, diperkirakan banyak sekali warga Jepang, terutama yang bermukim di sepanjang pesisir timur, tewas, namun hingga Sabtu (12/3/2011) siang datanya masih simpang siur karena gempa dan tsunami membuat sarana telekomunikasi, transportasi, dan sebagainya yang berguna untuk mempercapat pendataan para korban, rusak.

Data resmi yang dirilis oleh kepolisian Jepang menyebutkan, untuk sementara korban tewas sebanyak 133 orang, sementara yang hilang 530 orang, dan luka-luka 722 orang. Namun AFP menyebutkan, sedikitnya 310 orang tewas, 350 orang hilang dan 544 orang luka-luka.


Menghantam Indonesia dan Amerika


Besarnya gempa di Jepang membuat sejumlah negara yang menghadap langsung ke Samudera Pasifik dimana negara Jepang berada, 'mendapat kiriman' tsunami. Di Indonesia, tsunami menghantam wilayah perairan Papua bagian utara pada Jumat (11/3/2011) pukul 21.30 WIT, serta merusakkan beberapa bangunan rumah dan jembatan di kampung Tobati, Teluk Youtefa, Provinsi Papua.

Sekretaris Jemaat Gereja Kampung Tobati, Marcelino Hababuk, seperti dikutip Kompas.com, mengatakan, beberapa dari rumah-rumah itu bahkan hancur. Namun demikian diakui, karena Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah memperingatkan, bahwa tsunami di Jepang akan menyebar hingga ke tiga wilayah di Indonesia, yakni Sulawesi Utara, Maluku Utara, dan Papua, maka tak ada korban jiwa akibat terjangan tsunami pada Jumat malam, karena tak lama setelah peringatan dikeluarkan, warga kampung Tobati langsung bergegas menuju gereja yang berada di di atas bukit.

”Tiga kali kami melihat air naik turun, dimulai sekitar pukul 20.30 WIT, puncaknya hingga menghancurkan rumah dan jembatan kampung,” imbuh Marcelino.

Di Amerika, tsunami menghantam pelabuhan komunitas di utara California, dan membuat kawasan itu porak poranda.

Manajer Pelayanan Darurat Cindy Hendersonmengatakan, sekitar 7.000 orang dievakuasi dari areal pelabuhan di Crescent City, 560 kilometer utara San Francisco, setelah peringatan bahaya tsunami akibat gempa di Jepang, dikeluarkan pemerintah Amerika. Begitu tsunami datang, apapun yang berada di pelabuhan terserat derasnya gelombang.

"Bahkan ada kapal yang menimbun kapal lain," kata Cindy seperti dikutip dari laman Sidney Morning Herald.

Dia menambahkan, bahwa gelombang tertinggi yang tercatat adalah 2,5 meter. Untungnya, ini tidak melanggar sisi pelabuhan.

Tsunami Jepang Munculkan Fenomena Pusaran Air Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

0 komentar:

Posting Komentar