Serangan dan tekanan tanpa henti terhadap situs WikiLeaks dan pendirinya, Julian Assange, sejak situs ini memublikasikan bocoran dokumen-dokumen rahasia pemerintah Amerika Serikat (AS), yang berujung pada ditangkapnya Assenge di Inggris, Selasa (7/12/2010), membuat marah para hacktivist (aktivis hacker) pendukung situs itu marah. Mereka melakukan aksi balas dendam dengan balik menyerang
Seperti diberitakan VIVAnews, Rabu (8/12/2010), aksi balas dendam para hacktivist pencinta WikiLeaks itu dilakukan dengan melakukan serangkaian serangan cyber terhadap beberapa pihak yang dianggap memusuhi WikiLeaks. Di antaranya PayPal, Swiss Bank PostFinance (postfinance.ch), situs resmi penuntut umum Assange di Swedia (aklagare.se), dan situs senator Lieberman (lieberman.senate.gov) yang secara vokal menentang Assange. Situs-situs ini dilumpuhkan melalui inisiatif yang mereka namakan: Operation Payback."Tujuan Operation Payback bukan sekadar hacking untuk mencari keuntungan. Pada kasus ini, tujuan hacker adalah melumpuhkan layanan dan memprotes. Yang kami lihat di sini adalah serangan yang sangat fokus, untuk menjatuhkan server-server karena mengganggap ada ketidakadilan," ujar Noa Bar Yossef, pakar keamanan senior dari firma keamanan komputer Imperva, kepada PCWorld.
Pakar keamanan dari PandaBlogs Sean-Paul Correl, mengungkapkan akibat serangan Operation Payback, situs PayPalBlog.com sempat down selama 8 jam 15 menit. Serangan memakai metode Distributed Denial of Services (DDoS/ DoS).
Tidak seperti serangan DoS pada umumnya yang biasanya membombardir situs sasaran dengan ribuan atau bahkan ratusan ribu spam dari komputer-komputer PC yang telah ditulari dengan malware, menurut Bar Yossef, Operation Payback merekrut orang-orang dari dalam jaringan mereka untuk mengunduh kode program tertentu yang merupakan malware DoS itu sendiri.
Maka, tidak ada mesin komputer yang menjadi korban (atau disebut sebagai botnet) karena pemiliknya terlibat secara sadar menjadikan komputer mereka sebagai botnet dan alat untuk membungkam pihak-pihak yang memusuhi WikiLeaks.
Seperti diketahui, sebelumnya PayPal membekukan rekening WikiLeaks sebesar 60 ribu Euro karena menganggap situs pembocor rahasia ini telah menyalahi kebijakan syarat penggunaan.
Langkah yang sama, kemudian dilakukan oleh Swiss Bank Post Finance (layanan keuangan kantor pos Swiss), yang membekukan rekening dan aset WikiLeaks sebesar 31 ribu Euro. Akibat aksi pembekuan itu, setidaknya Assange dan WikiLeaks kehilangan sekitar 100 ribu Euro donasi dari orang-orang yang bersimpati.
Mastercard dan VISA juga telah menutup layanan penyaluran donasi terhadap WikiLeaks. Padahal, di saat yang sama, menurut editor teknologi situs Guardian Charles Arthur baik Mastercard dan VISA, sama sekali tidak membekukan layanan donasi terhadap gerakan berbau rasis seperti Ku Klux Klan.
"Drama WikiLeaks tentu akan menjadi semacam perang cyber. dan perang semacam ini secara virtual tak bisa dimenangkan. Internet begitu dinamis. Tak mungkin menutup sebuah organisasi seperti WikiLeaks yang memiliki dukungan begitu populer. Hosting dan opsi pendanaannya secara virtual tak mungkin dihentikan," kata pendiri Antiwar.com Eric Garris.
Selasa, 26 Agustus 2014
Pendukung WikiLeaks Kobarkan Perang Cyber

Artikel Terkait Pendukung WikiLeaks Kobarkan Perang Cyber :
10 Maskapai Penerbangan TeramanSetiap orang pasti ingin perjalanannya menyeberangi lautan dan melintasi benua dengan pesawat terbang, baik untuk kepentingan bisnis maupun berlibur, berjalan dengan baik, aman, lancar, dan nyaman. N ... readmore
Tabrakan Maut Tewaskan SimoncelliSimoncelli semasa hidup.Dunia balap kembali berduka. Pembalap Italia Marco Simoncelli tewas setelah mengalami kecelakaan di MotoGP Malaysia, Minggu (23/10/2011). Pembalap berusia 24 tahun itu jatuh d ... readmore
Belerang Merapi Rambah Boyolali, Warga Sangup PingsanLetusan Merapi pada Senin (1/11/2010) tak hanya membuat Kabupaten Semarang, Boyolali, dan Salatiga mengalami hujan abu vulkanik, tapi juga membuat puluhan warga Desa Sangup, Kecataman Musuk, Boyolali ... readmore
Unesco Terima Palestina, Amerika NgamukUnesco resmi mengkui Palestina sebagai anggota tetap setelah melalui pemungutan suara atau voting. Dari suara 173 negara yang ikut pemungutan suara, 107 mendukung dan 14 menentang sementara 52 abstai ... readmore
September 2010 Dibayangi Ancam Kekacauan BesarDunia terancam mengalami kekacauan besar terkait rencana Gereja Dove World Outreach, sebuah gereja di Florida, untuk membakar Al Qur'an, Sabtu (11/9/2010). Rencana ini digagas angka memperingati runt ... readmore
Eropa di Ambang Resesi DahsyatDemo di Inggris.Krisis utang properti di Amerika Serikat memang sangat luar biasa. Krisis yang telah merambat ke benua Eropa itu tak hanya membuat sejumlah negara di benua biru itu terancam jatuh ke ... readmore
Selama Setahun, Pemberantasan Korupsi di Indonesia Alami StagnasiPemberantasan korupsi di Indonesia mengalami stagnasi, karena Transparansi Internasional Indonesia (TII) mencatat, indeks persepsi korupsi (IPK) di negara ini pada 2010 tidak mengalami perubahan bera ... readmore
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar