Sumber Artikel Internet

Jumat, 26 September 2014

Khadafi Tuding Al Qaida Dalangi Revolusi di Negaranya

Muammar Khadafi. (Vivanews)
Pemimpin Libya, Muammar Khadafi, menuding Osama bin Laden dan para pengikutnya di al-Qaida sebagai pihak yang menghasut pelaku gerakan revolusi untuk menjungkalkankannya dari kursi kepresidenan yang telah didudukinya selama 41 tahun. Tudingan itu dilontarkan Kamis (24/2/2011) waktu Libya.

"Bin Laden adalah musuh yang memanipulasi rakyat. Jangan mau dipengaruhi Bin Laden," kata Khadafi dalam seruan melalui telepon kepada penduduk kota al-Zawiya, yang dipantau stasiun berita BBC. Kota itu tengah menjadi medan pertempuran sengit antara massa anti Khadafi dengan milisi bayaran dan sebagian pasukan keamanan yang masih loyal kepada kolonel, yang telah 41 tahun memerintah Libia tersebut.

"Jelas sudah bahwa isu (revolusi) ini digerakkan oleh al-Qaida. Para pemuda bersenjata, anak-anak kita sendiri, sudah terpengaruh oleh mereka yang menjadi buronan Amerika dan dunia Barat," lanjut Khadafi. Dia melanjutkan bahwa kaum muda yang memprotes rezimnya itu juga tengah terpengaruh narkoba.

Belum ada tanggapan dari pimpinan jaringan al-Qaida. Namun pernyataan Khadafi itu mengundang kritik dari kalangan pengamat di Arab Saudi, negeri kelahiran Bin Laden.

Pemimpin berusia 68 tahun itu menegaskan tidak akan mundur, seperti yang dituntut para pemrotes. Dia mengatakan bahwa Libya tidak seperti Mesir dan Tunisia, yang telah menjungkalkan pemimpin masing-masing.

Ini merupakan kali kedua Khadafi berpidato secara langsung sejak pergolakan di Libya dimulai pada 15 Februari lalu.

Seperti diberitakan berbagai media, saat ini posisi Khadafi sudah mulai tersudut, karena para demonstran antipemerintah telah menguasai kota-kota besar di sekitar Tripoli, ibukota Libia.

Situasi demonstrasi di Libia. (int)
Hingga kemarin, setelah dua pekan berdemonstrasi untuk menuntut Khadafi mundur dari jabatannya, para demonstran antipemerintah itu telah menguasai kota-kota di sepanjang pesisir timur, dan bergerak ke Benghazi, kota terbesar kedua di Libia setelah Tropoli. Bahkan kota-kota di pesisir timur yang masih dikuasai Khadafi, yakni Derna dan Bayda, dipastikan akan segera dikuasai kaum oposisi itu. Bahkan para demonstran telah bersumpah akan merebut wilayah barat Libia, dan memerdekakan Tripoli yang berpenduduk 6 juta jiwa.

Kemarin, tentara pro Khadafi menembaki para demonstran di Kota Zawiya, sebuah kota penting di dekat pelabuhan dan penyulingan minyak yang terletak 50 km arah barat Tripoli. Milisi pendukung Khadafi juga menyerang bandara Misrata, kota terbesar ketiga di Libia, yang dikuasai demonstran sejak Rabu (23/2/2011).

Namun demikian, kekuatan Khadafi juga mulai melemah, karena satu demi satu orang yang semula berpihak kepadanya, membelot menjadi pendukung demonstran. Kamis (24/2/2011), bahkan dua pilot pesawat tempur yang seorang di antaranya satu suku dengan Khadafi, dengan sengaja terjun dari pesawatnya ketika diharuskan menggempur para demonstran dari udara, dan membiarkan kedua pesawat yang dikemudikannya jatuh di padang pasir.

Mereka yang membelot dari Khadafi di antaranya sepupu Khadafi sendiri, Ahmed Ghadaf al-Dam yang bekerja sebagai utusan Khadafi untuk urusan internasional. Dia hengkang ke Mesir karena tidak menyetujui sikap represif Khadafi dalam meredam demonstrasi.

Menteri Luar Negeri Italia, Franco Frattini menyebut, sedikitnya 1.000 orang tewas selama aksi demostrasi oposisi Libia yang berujung kerusuhan. Kondisi ini juga memaksa ribuan warga asing yang semula bermukim di negara itu, eksodus ke negaranya masing-masing. Pemerintah China saja terpaksa harus mengungsikan 4.500 pekerjanya dari negeri itu.

Kekerasan di Libia yang mengarah pada perang saudara ini membuat Dewan HAM PBB berniat menggelar rapat darurat, Jumat (25/2/2011), untuk membahas sanksi yang akan diberikan kepada Khadafi. Presiden AS Barack Obama mengatakan, bentrokan berdarah yang tengah terjadi di Libia merupakan sesuatu yang tak dapat diterima. Obama bahkan mempertimbangkan sejumlah opsi, termasuk pembekuan aset dan pelarangan memasuki negaranya bagi para pejabat Libia.

Khadafi Tuding Al Qaida Dalangi Revolusi di Negaranya Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

0 komentar:

Posting Komentar