Panitia festival film gay dan lesbian, Q! Film Festival, membatalkan pemutaran beberapa film mereka di sejumlah lokasi di Jakarta karena didemo Front Pembela Islam (FPI).
Pembatalan ini diumumkan melalui akun twitter resmi panitia, Selasa (28/9/2010). Di akun tersebut, panitia menulis; "Semua screening film jam pertama (pukul 14.00 WIB) di CCF (Centre Culturel Francais) dan di Kineforum, dibatalkan!" CCF merupakan Pusat Kebudayaan Prancis yang bertempat di Jl Salemba Raya, Jakarta. Sedang Kineforum berlokasi di Taman Ismail Marzuki.
Media relations CCF, Atika Suri Fanani, saat dihubungi detikcom, membenarkan kalau pihaknya membatalkan pemutaran film gay dan lesbian yang dimotori Q! Festival.
"Kami khawatir, karena ada surat yang dikirimkan dari FPI, bahwa dalam 1x24 jam kalau pemutaran film tidak dibatalkan, publik Jakarta akan resah dan khawatir akan ada massa lebih radikal dari FPI sendiri," katanya.
Sesuai jadwal panitia, CCF memutarkan film bergenre homoseksualitas, lesbianisme, AIDS, dan HAM dengan tema 'Boys Will be Boys' pada 24 September sampai 2 Oktober 2010.
Atika mengaku tak tahu apakah penghentian hanya bersifat sementara ataukah permanen, karena CCF hanya sebagai tempat pemutaran film, sementara yang berkewenangan atas soal kelanjutan penayangan adalah panitia.
"Tapi untuk siang ini kami hentikan," tegasnya.
Selain CCF dan Kineforum, Goethe Institute di Jl. Samratu Langi, Jakarta Pusat, dan Japan Foundation di Jl. Sudirman, Jakarta Pusat, yang juga masuk daftar sebagai lokasi pemutaran film-film gay dan lesbian, juga membatalkan film-film yang disponsori QI Festival itu karena 'disatroni' FPI. Secara marathon, massa FPI yang berjumlah ratusan orang, mendatangi keempat lokasi tersebut dan mengancam jika dalam 1x24 jam pemutaran film tidak dihentikan, FPI takkan bertanggung jawab jika ada massa yang lebih radikal mendatangi mereka.
Wasekjen FPI Pusat, Awit Mashuri, mengatakan, FPI menolak pemutaran film-film yang dimotori QI Festival, karena dapat merusak akhlak dan generasi bangsa.
"Karena itu kita minta, Goethe dan yang lainnya itu tidak ikut mempromosikan gaya hidup yang seperti itu," tegasnya.
Dalam aksinya, FPI membawa berbagai atribut mereka, seperti bendera, tapi juga poster-poster yang isinya menentang pemutaran film gay dan lesbian. Di antara poster yang diusung bergambar dua laki-laki yang sedang berpelukan.
(berita terkait, klik di sini)
Kamis, 09 Oktober 2014
Pemutaran Film-film Q! Festival di Jakarta, Dihentikan

Artikel Terkait Pemutaran Film-film Q! Festival di Jakarta, Dihentikan :
Gunung Tertinggi di Jagat Raya Ada di MarsPuncak gunung Everest tingginya mencapai 8.848 meter dan disepakati sebagai gunung tertinggi di planet Bumi. Akan tetapi, Everst tidak ada apa-apanya dibanding Olympus Mons, gunung yang ada di planet ... readmore
Gayus Divonis 7 Tahun PenjaraMajelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan memvonis Gayus HP. Tambunan, terdakwa kasus mafia pajak dan mafia hukum dengan hukuman 7 tahun penjara. Mantan pegawai Direktorat Jenderal pajak golong ... readmore
Pemilihan Paus Baru Ditengarai Pertanda Kiamat Telah DekatKONKLAF yang saat ini tengah berlangsung di Vatikan untuk mencari pengganti Paus Benedictus XVI yang mundur pada 28 Februari silam, mengkhawatirkan banyak orang bahwa akhir dunia telah dekat. Seperti ... readmore
Akibat Kenaikan Harga Pangan, 44 Juta Orang Jatuh MiskinSedikitnya 44 juta penduduk dunia yang bermukim di negara-negara berkembang, jatuh miskin akibat melonjaknya harga pangan dunai dalam beberapa bulan terakhir. Jumlah ini ditengarai akan terus meningk ... readmore
12 Profesi Aneh, Namun MenjanjikanBanyak cara untuk mencari nafkah. Jika selama ini Anda telah berjuang untuk mendapatkan karir seperti yang diinginkan, namun tak juga kunjung didapat, tak perlu putus asa. Masih banyak jalan menuju r ... readmore
Penduduk Miskin AS Naik 16%Aksi protes kaum miskin AS.Jumlah warga miskin di Amerika Serikat (AS) tahun lalu bertambah 16% menjadi 49 juta jiwa. Peningkatan jumlah kaum miskin di kalangan lanjut usia, etnis Asia dan Hispanik t ... readmore
Unesco Terima Palestina, Amerika NgamukUnesco resmi mengkui Palestina sebagai anggota tetap setelah melalui pemungutan suara atau voting. Dari suara 173 negara yang ikut pemungutan suara, 107 mendukung dan 14 menentang sementara 52 abstai ... readmore
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar