Sumber Artikel Internet

Rabu, 12 November 2014

Bali Diserang Wabah Legionella

Pulau Dewata kembali diguncang musibah. Kali ini bukan akibat ledakan bom atau wabah rabies, namun wabah legionella, penyakit yang diakibatkan oleh bakteri dan menyerang saluran pernafasan.

Wabah ini mulai diketahui setelah adanya laporan tentang beberapa turis Australia yang sakit akibat serangan wabah ini. Kementerian Kesehatan pun segera menurunkan tim untuk menelakukan penelitian.

"Tadi pagi tim baru datang dari Bali dan akan memeriksa sampel di laboratorium kami di Yogyakarta. Mungkin hasilnya seminggu lagi baru ketahuan," kata Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan Prof dr Tjandra Yoga Aditama SpP(K), MARS, DTM&H, DTCE di Jakarta, Rabu (19/1/2011).

Selama melakukan penyelidikan mengenai kemungkinan adanya wabah tersebut, Dinas Kesehatan Provinsi Bali, kata Tjandra, telah melakukan desinfektan terhadap lokasi-lokasi yang diduga menjadi tempat penularan. "Ada dua daerah yang dilakukan desinfektan," katanya.

Tjandra mengungkapkan pihak Kementerian Kesehatan dari Australia telah menghubungi pihaknya mengenai kemungkinan adanya wabah lewat jaringan International Health Regulations (IHR) yang diikuti kedua negara. Adanya jaringan tersebut memang mewajibkan suatu negara untuk melaporkan adanya dugaan kasus wabah agar dapat ditangani dan untuk antisipasi penularan selanjutnya.

Sementara itu, sebanyak 10 orang turis asal Australia telah dipulangkan karena terjangkit penyakit legionella yang merupakan suatu penyakit infeksi disebabkan oleh bakteri Legionella dan menyerang saluran napas di paru-paru.


Mengenal lebih dekat Bakteri Legionella


Dalam bahasa Inggris penyakit ini disebut Legionaire Disease dan masuk ke dalam tubuh melalui pernafasan. Bakteri Legionella biasanya berkembang di air, khususnya pada lingkungan yang hangat seperti pada bak mandi dengan air panas, tangki berisi air panas, sistem pipa dan sistem pendingin udara.

Dalam situs kalbe.co.id, legionellosis adalah suatu penyakit infeksi bakteri akut yang bersifat new emerging diseases. Secara keseluruhan baru dikenal 20 spesies dan penyebab legionellosis adalah legionella pneumophila.

Legionellosis terjadi di Philadelphia Amerika Serikat pada tahun 1976 dengan jumlah kasus 182 dan kematian 29 orang. Di Indonesia kasus ini ada di sejumlah tempat antara lain di Bali (1996), di Karawaci Tangerang (1999), dan di sejumlah kota lainnya. Dari hasil survai tahun 2001 atas petugas air menara sistem pendingin di hotel-hotel di Jakarta dan Denpasar, ditemukan hampir 90 persen pernah terpapar bakteri legionella.

Bakteri legionella biasa hidup di air laut, air tawar, sungai, lumpur, danau, mata air panas, genangan air bersih, air menara sistem pendingin di gedung bertingkat, hotel, spa, pemandian air panas, air tampungan sistem air panas di rumah-rumah, air mancur buatan yang tidak terawat baik, endapan, lendir, ganggang, jamur, karat, kerak, debu, kotoran, atau benda asing lainnya. Bakteri ini juga terdapat di peralatan
rumah sakit seperti alat bantu pernafasan.

Legionella pneumophila termasuk bakteri Gram negatif, berbentuk batang, tidak meragi D-glukosa, tidak mereduksi nitrat menjadi nitrit. Koloni bakteri ini hidup subur menempel di pipa-pipa karet dan plastik yang berlumut dan tahan kaporit dengan konsentrasi klorin 2­6 mg/l. Legionella dapat hidup pada suhu antara 5,7°C - 63°C dan hidup subur pada suhu 30°C - 45°C.

Penularan legionella pada manusia, antara lain melalui aerosol di udara atau minum air yang mengandung
legionella; dapat pula melalui aspirasi air yang terkontaminasi, inokulasi langsung melalui peralatan pernafasan dan pengompresan luka dengan air yang terkontaminasi. Masa inkubasi 1-10 hari.

"Di Australia, memang sering terjadi 'outbreak' penyakit ini. Dalam lima tahun terakhir sudah belasan kali," kata Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan  Tjandra Yoga Aditama .

Bakteri Legionella,sp pertama kali ditemukan sekitar tahun 1978 dimana ada sejumlah pasukan legiun asing yang menginap di sebuah hotel di daerah Philadelphia yang terserang penyakit mirip gejala demam, pilek atau influenza, dan pada kasus itu diketahui kemudian berkembang menjadi penyakit gangguan pernafasan akut hingga menimbulkan kematian pada sebagian besar anggota legiun yang terserang pada saat itu.

Kemudian diketahui bahwa penyebab penyakit tersebut adalah sejenis bakteri yang disebut legionella pneumophilia, yang terdapat pada cooling tower dan menyebar melalui udara hingga radius 300 meter. Bakteri ini meng-infeksi paru-paru dan menimbulkan gejala seperti pneumonia (gangguan pernafasan akut), dan apabila tidak ditangani dapat berakibat fatal yaitu hingga menimbulkan kematian.

Secara statistik bakteri ini tumbuh sangat baik pada lingkungan; 56% Domestic Hot Water System, dan 44% pada Cooling Water System, pada kondisi yang ideal yaitu pH 6.9, temperature 35°C-37°C, dan tersedianya 'Ferri Oxide' dalam air sebagai nutrient. Tempat yang paling rentan mendapatkan serangan bakteri ini adalah semua lingkungan bangunan yang yang menggunakan sistem sirkulasi air pendingin dan air pemanas (Hot; Coolled Water recirculating system), pada umumnya di gedung-gedung perkantoran dan hotel. Itulah sebabnya jenis penyakit yang ditimbulkan oleh bakteri ini disebut juga dengan "sick building syndrome".

Bali Diserang Wabah Legionella Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

0 komentar:

Posting Komentar