Sumber Artikel Internet

Rabu, 05 November 2014

Eropa di Ambang Resesi Dahsyat

Demo di Inggris.
Krisis utang properti di Amerika Serikat memang sangat luar biasa. Krisis yang telah merambat ke benua Eropa itu tak hanya membuat sejumlah negara di benua biru itu terancam jatuh ke jurang resesi, tapi juga diguncang gejolak yang membuat dua pemimpin negara di benua itu mengundurkan diri dari jabatannya.

Dana Moneter Internasional (IMF), Jumat 11 November 2011, telah mengingatkan bahwa negara maju bisa kembali jatuh ke jurang resesi. Kecuali, para pembuat kebijakan bergerak cepat untuk menyepakati kebijakan yang bisa mendongkrak pertumbuhan.

Dalam catatan yang disiapkan untuk pertemuan puncak G20 di Cannes, Perancis, pekan lalu, namun baru dipublikasikan Jumat kemarin, IMF mengatakan, ibarat mobil, pemulihan ekonomi di negara maju "masih ada di gigi terendah".

"Kebijakan yang melumpuhkan dan tidak logis telah memperburuk ketidakpastian, kehilangan kepercayaan, dan tekanan tinggi di pasar keuangan," kata IMF seperti dilansir kantor berita Reuters.

IMF mengatakan, menjaga kredibilitas rencana jangka menengah di bidang fiskal dan menyusun kerangka reformasi sektor keuangan sangat diperlukan untuk keberlanjutan ekonomi negara maju. Kuncinya, pemerintah harus bergerak cepat seiring apresiasi nilai tukar.

Ada "ketidakpastian yang cukup besar" tentang bagaimana keberlanjutan fiskal yang akan dicapai di Amerika Serikat, Jepang, dan beberapa negara kawasan Eropa.

"Untuk mengurangi ketidakpastian ini, ekonomi-ekonomi perlu bergerak cepat dengan menempatkan rencana konsolidasi jangka menengah yang kredibel, yang akan membantu melestarikan ruang untuk jangka pendek, yang mendukung fiskal untuk pemulihan," tambahnya.

Pada Jumat kemarin, Inggris di guncang demo besar-besaran akibat kebijakan keuangan pemerintah yang dinilai dapat menyulitkan hidup mereka, terutama di sektor pendidikan, sementara di Yunani tak hanya terjadi gejolak, tapi juga membuat perdana menterinya, George Papandreou, mengundurkan diri. Hal yang sama dilakukan Perdana Menteri Italia, Silvio Berlusconi yang dianggap gagal mengatasi krisis, dan bahkan membuat negara itu makin terjerembab.

Di Amerika Serikat sendiri, demo anti-Wall Street yang dianggap sebagai biang krisis, masih belum berhenti. Demo ini bahkan sempat merembet ke Australia. Apakah kejayaan negara-negara maju yang memang sebagian besar berada di Eropa akan berakhir? Yang jelas, KTT G20 digelar untuk mencegah meluasnya krisis di zona Euro, khususnya di Yunani dan Italia.

Eropa di Ambang Resesi Dahsyat Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

0 komentar:

Posting Komentar