Seperti dikutip dari laman Detik.com, Kamis (11/11/2010), pengelola wisata alam Gunung Api Purba Nglanggeran, Sugeng Handoko, mengatakan, memang ada suara gemuruh di lingkungan geo park tersebut, namun suara itu berasal dari Gunung Merapi yang berjarak 40 km dari Nglanggeran.
"Kalau gemuruh itu memang ada, kami dengar. Tapi itu gemuruh Merapi," tegasnya.
Diakui, jika suara gemuruh memang berasal dari gunung purba itu, dia dan warga sekitar pasti sudah mengungsi.
"Tentang laporan adanya asap yang mengepul dari gunung ini, itu sama sekali enggak ada. Kami warga di sini juga santai-santai saja dari kemarin. Bahkan pada Sabtu dan Minggu akan ada acara berkemah di sini," imbuh dia
Kepala Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Subandriyo yang dikonfirmasi mengatakan, kecil kemungkinan gunung yang berada di perbatasan Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul, dengan Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), itu aktif kembali.
"Belum pernah terjadi (gunung yang sudah mati aktif kembali). Jadi kemungkinan (Gunung Api Purba Nglanggeran) aktif kembali sangat kecil," katanya.
Dijelaskan, letak Gunung Nglanggeran dengan Merapi yang cukup dekat menjadi penyebab kenapa gunung purba ini kecil kemungkinan kembali meletus. Saat ini, jalur keluarnya magma dari gunung purba ini sangat sulit ditembus.
"Lokasinya kan dekat dengan Merapi yang sangat aktif, bagaimana magma keluar dari jalur yang susah ditembus. Jaraknya dengan Merapi sekitar 40 km. Itu sangat kecil kemungkinannya (aktif kembali). Perlu dilakukan verifikasi terlebih dulu," tuturnya.
Gunung Purba Nglanggeran terakhir kali meletus pada 60 juta tahun lalu. Saat ini, gunung purba ini tidak masuk dalam golongan gunung api. Sangat jarang terjadi gunung purba seperti ini bisa kembali aktif setelah jutaan tahun.
Seperti diketahui, warga di sekitar Gunung Nglanggeran dalam sepekan ini mendengar suara bergemuruh yang diyakini berasal dari gunung purba ini. Bahkan seorang warga, Muhammad Bachroni, mengaku sempat melihat asap putih keluar dari gunung itu.
Menurut Subandriyo, laporan warga tersebut masih perlu dicek kebenarannya. Dia mencontohkan soal adanya laporan bau belerang di wilayah Klaten. Namun setelah dicek, ternyata laporan itu tidak terbukti.
Namun demikian, Subandriyo berjanji akan melakukan verifikasi langsung ke Gunung Nglanggeran sebelum mengumumkan ke masyarakat tentang kondisi sebenarnya gunung purba itu pada saat ini.
0 komentar:
Posting Komentar