![]() |
Musa Kusa. (int) |
Seperti dikutip Antaranews dari Reuters, Selasa (8/3/2011), Musa tegas mengatakan, bahwa ia tahu dengan jelas bahwa negara-negara besar Barat itu telah berhubungan dengan orang-orang yang membelot di Libia timur.
"Jelas ada konspirasi untuk membelah Libia,” katanya pada konferensi pers di Tripoli, Senin (7/3/2011).
“Inggris rindu pada era penjajahan masa lalu. Negara pertama yang mulai berhubungan dengan orang-orang yang ingin memisahkan diri itu adalah Inggris, juga Prancis dan Amerika,” imbuhnya.
Satu tim diplomat Inggris yang menurut laporan mencakup pasukan khusus, meninggalkan kota Benghazi di Libia timur, Minggu (6/3/2011), setelah pemberontak menangkap dan kemudian membebaskan mereka.
Menlu Inggris William Hague mengatakan, masalah yang mereka temui telah dipecahkan dan Inggris akan mengirim delegasi lainnya untuk menemui para pemimpin pemberontak segera.
Seorang jurubicara pemberontak di Benghazi mengatakan, tim itu termasuk sejumlah tentara elite dan kedatangan mereka telah diterima pemberontak dengan kekagetan.
Di sisi lain, seperti tak peduli pada beragam tudingan yang ditujukan untuk negaranya terkait konflik di Libia, Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengancam akan melakukan intervensi militer ke Libia jika kekerasan yang terus berlangsung di negara itu tidak segera teratasi.
![]() |
Obama. (int) |
Khadhafi menyerang kelompok anti-pemerintah dengan menggunakan pesawat jet, helikopter dan artileri saat berusaha mengambil alih kota-kota bagian barat Tripoli yang telah dikuasai oposisi.
Obama ingin menyampaikan pesan yang jelas kepada mereka di lingkaran kekuasaan Khadafi. “Mereka harus bertanggung jawab untuk setiap kekerasan yang terus berlangsung,” kata Obama, Selasa (8/3/2011).
Negara barat telah menyaksikan bagaimana Khadhafi melepaskan serangan mematikan kepada rakyatnya sendiri. Serangan itu ditujukan untuk mengklaim kekuasaan atas kota Az Qawiya dan Misrata, yang sebelumnya telah dikuasai kelompok anti-pemerintah.
![]() |
Situasi mencekam di Libia. (int) |
Sedangkan Inggris dan Perancis bersiap menyiapkan rancangan resolusi zona larangan terbang yang akan diserahkan minggu ini kepada Dewan Keamanan.
Sejak krisis berlangsung, hingga kini ribuan warga Libia, baik sipil, yang pro Khadafi maupun yang antipemerntah, telah tewas, dan membuat ribuan warga asing yang bermukim dan bekerja di negara kaya minyak itu dievakuasi, termasuk WNI.
0 komentar:
Posting Komentar