Pengelola WikiLeaks membuktikan komitmennya bahwa mereka akan tetap membocorkan dokumen-dokumen rahasia Amerika Serikat (AS) meski mereka mendapat tekanan yang begitu kuat sehingga pemimpin mereka, Julian Assange, harus mendekam di penjara London karena tuduhan melakukan pemerkosaan dan pelecehan. Kali ini mereka membocorkan dokumen rahasia AS yang berisi 'gunjingan' kasus sodomi dengan terdakwa mantan deputi Perdana Menteri Malaysia yang kini menjadi pemipin oposisi; Anwar Ibrahim.
Seperti diberitakan VIVAnews.com, Selasa (14/12/2010), dokumen rahasia tersebut berupa memo diplomatik AS yang berisi pembicaraan antara intelijen Singapuran dan Australia terkait kasus Anwar. Info ini tidak dibocorkan langsung melalui laman WikiLeaks, namun dikirim ke grup media Australia, Fairfax, dan, kabarnya juga dimuat di Sun Herald pada edisi Minggu 12 Desember 2010, dan kemuidian juga dipublikasikan media-media di Malaysia dan Singapura.
Pada memo-memo diplomatik yang dikirim mulai November 2008 tersebut, disebutkan bahwa pihak intelijen Singapura dan Australia memberikan penilaian mereka atas kasus sodomi yang tengah menjerat Anwar, dan sedang diproses di pengadilan. Mantan Perdana Menteri Singapura, Lee Kuan Yew, juga disebut-sebut terlibat dalam komunikasi itu.
"Pihak Australia mengatakan bahwa dinas intelijen Singapura dan (mantan Perdana Menteri] Lee Kuan Yew berkata kepada ONA (Office of National Assessment - institusi pemerintah Australia) dalam komunikasi mereka bahwa pemimpin oposisi Anwar 'memang melakukan perbuatan yang saat ini didakwakan kepada dirinya,'" tulis memo itu seperti dikutip Fairfax.
Saat memo diplomatik dibuat, Anwar tengah menjalani pengadilan terkait kasus sodomi yang diadukan mantan asistennya, Mohamad Saiful Bukhari Azlan yang mengaku sebagai korban. Namun, Anwar, pemimpin oposisi berusia 63 tahun, dalam berbagai kesempatan selalu membantah tuduhan itu. Bila terbukti bersalah, Anwar bisa dijatuhi hukuman 20 tahun penjara.
Senin, 22 September 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar