WikiLeaks terus membombardir Amerika Serikat (AS) dengan dokumen-dokumen rahasia yang dibocorkan kepadanya oleh Bradley Manning, tentara AS berpangkat prajurit berusia 22 tahun yang ditugaskan sebagai analis intelijen militer di Baghdad, Irak. Tak peduli meski situs itu mendapatkan tekanan berat dan bertubi-tubi, bahkan pendirinya, Julian Assange, kini mendekam di tahanan London karena dituduh melakukan pemerkosaan dan pelecehan seksual di Swedia.
Namun keberanian WikiLeaks untuk menjadi whistleblower dengan memublikasikan dokumen-dokumen ‘berbahaya’ milik AS, bukanlah yang pertama. Dalam rentang beberapa puluh tahun terakhir, banyak sekali kasus wistleblower yang juga sempat mencuri perhatian publik.
Dalam skala lokal, keberanian mantan Kepala Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri Komjen Pol. Susno Duadji dalam mengungkap kasus mafia pajak yang melibatkan mantan pegawai Direktorat Jenderal Pajak Departemen Keuangan RI, Gayus HP. Tambunan, adalah salah satunya. Namun demikian majalah berita mingguan Gatra edisi 9-15 Desmeber 2010 menyebut, dari semua kasus whistleblower yang pernah ada, WikiLeaks lah yang paling menghebohkan.
Berikut beberapa kasus whistleblower yang sempat menghebohkan dunia yang dikutip dari berbagai sumber ;
1. Pada 1971, dokumen setebal 7.000 halaman milik Pentagon (Departemen Pertahanan AS) dibocorkan Daniel Ellsberg, mantan analis militer AS, kepada New York Times dan sejumlah media lain. Dokumen itu berisi data-data yang mengindikasikan kebohongan Amerika Serikat (AS) dalam perang Vietnam. Dokumen ini membuat AS hengkang dari Vietnam sejak 1973.
2. Pada 1972, Mark Felt, seorang agen FBI (Federal Bureau of Investigation) memberikan sebuah dokumen kepada Washington Post yang kemudian meledak sebagai kasus Watergate. Dokumen tersebut berisi rincian kecurangan politik Presiden Richard Nixon, termasuk aksi penyadapan dan sabotase terhadap kubu Demokrat, dan penyuapan terhadap para penyadapnya. Apa yang dilakukan Mark membuat Nixon mengundurkan diri dari jabatan sebagai presiden AS pada 1974.
3. Pada 1992, Vasili Mitrokhin, kepala direktorat Dinas Rahasia Uni Soviet (KGB), memberikan dokumen setebal 25 ribu halaman kepada Dinas Rahasia Inggris (M16). Dokumen yang memaparkan tentang sepak terjang kegiatan rahasia mata-mata Rusia tersebut membuat Inggris kembali meneliti secara mendalam kegiatan mata-mata di negaranya.
4. Pada 1996 Jeffry Wigand, mantan wakil presiden riset dan pembangunan Brown & Williamson, sebuah perusahaan rokok di Kentucky, AS, dalam acara ’60 Minutes’ yang ditayangkan CBS News mengatakan, Brown & Williamson menambahkan zat addiktif berbahaya pada rokok yang diproduksinya. Pembocoran fakta yang kemudian dikenal sebagai Tobaccogate ini membuat pemerintah AS mengalokasikan dana sebesar US$ 368 miliar untuk biaya kesehatan para perokok.
5. Pada 1997 pemerintah Inggris digegerkan oleh mantan salah satu perwiranya di M16 (dinas rahasia Inggris), Ricard Tomlison, karena pria kelahiran 13 Januari 1963 itu memberikan empat halaman proposal perjalanan karirnya di M16 kepada sebuah penerbit di Australia, agar dibukukan. Tomlison dianggap melanggar Undang-undang Kerahasiaan Resmi, dan dipenjara. Kasusnya kemudian dikenal dengan nama The Big Breach.
6. Tahun 2001 merupakan salah satu tahun terheboh bagi AS, karena pada tahun itu Sherron Watkins, vice president of corporate development di Enron Corporation, sebuah perusahaan terkemuka di AS, membongkar adanya penipuan akuntansi secara sistematis, terlembaga, dan direncanakan secara kreatif dalam tubuh perusahaannya itu. Karena skandal ini, Enron bangkrut dan para petingginya diseret ke pengadilan. Watkins sendiri kemudian dinobatkan menjadi 'People of The Years 202' oleh Majalah Time.
8. Pada 2004 AS lagi-lagi diguncang oleh aksi pembocoran. Kali ini yang dibocorkan adalah adanya penyiksaan dan pelecehan seksual yang dilakukan tentara AS terhadap warga Irak yang ditangkap dan ditahan di Penjara Abu Graib pascainvasi militer AS ke Negara 1001 Malam itu pada 2003. Melalui foto-foto yang diperolehnya dari Charles Graner, tentara AS yang lain yang juga ditugaskan di Abu Graib, masyarakat dunia mengetahui kalau tentara Amerika ternyata sangat brutal dalam memperlakukan para tawanan perang.
Jumat, 09 Agustus 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar