Sumber Artikel Internet

Jumat, 14 November 2014

Unesco Terima Palestina, Amerika Ngamuk

Unesco resmi mengkui Palestina sebagai anggota tetap setelah melalui pemungutan suara atau voting. Dari suara 173 negara yang ikut pemungutan suara, 107 mendukung dan 14 menentang sementara 52 abstain. Perancis termasuk yang mendukung di samping hampir semua negara Arab, Afrika, Amerika Latin, dan negara Asia termasuk Cina dan India. Sementara yang abastain adalah Jepang dan Inggris, dan yang menolak adalah Israel, Amerika, Kanada, Australia, dan Jerman

Menyusul hasil voting ini, Dewan Keamanan PBB pada November ini akan memutuskan apakah Palestina bisa mendapatkan keanggotaan penuh PBB atau sebaliknya, dan Amerika telah menegaskan akan menggunakan hak veto-nya untuk menentang langkah itu.

Para pemimpin Palestina menganggap keanggotaan untuk badan kebudayaan PBB sebagai langkah untuk mendapatkan pengakuan internasional dan menekan Israel.

“Kami rasa langkah ini akan kontraproduktif… Satu-satunya jalan bagi Palestina adalah melalui perundingan,” kata Wakil Menteri Pendidikan Amerika Martha Kanter kepada para delegasi menjelang pemungutan suara.

Israel mengatakan pemberian status anggota penuh di UNESCO akan membahayakan prospek perundingan damai Timur Tengah.

“Ini manuver sepihak Palestina yang tidak akan mengubah situasi di lapangan, namun akan mengganggu kemungkinan perjanjian damai,” kata Departemen Luar Negeri Israel dalam satu pernyataan.

“Keputusan ini tidak akan mengubah Otorita Palestina menjadi negara namun akan akan membebani langkah memulihkan perundingan,” tambah pernyataan itu.

Amerika Serikat langsung bereaksi keras dengan menghentikan pemberian bantuan kepada Unesco karena menerima Palestina sebagai anggota. AS mengatakan keputusan Unesco prematur, dan tidak dapat diterima.

Seperti dilansir kantor berita Reuters, Senin 31 Oktober 2011, juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, Victoria Nuland, mengatakan pemerintah Gedung Putih membatalkan pemberian bantuan sebesar US$60 juta (Rp531 miliar) yang rencananya diserahkan pada November tahun ini.

"Keanggotaan Palestina di Unesco memicu pelanggaran legislatif yang menyebabkan AS menghentikan pemberian kontribusi ke Unesco. Keputusan keanggotaan Palestina sangat disesalkan, prematur dan merendahkan tujuan bersama akan terciptanya perdamaian berkesinambungan di Timur Tengah," kata Nuland.

Tercatat, sebanyak 22 persen dana bantuan organisasi PBB di bidang ekonomi, ilmu pengetahuan dan budaya berasal dari Amerika Serikat. Di Unesco, AS adalah pemberi bantuan terbanyak di antara negara anggota lainnya. Direktur jenderal Unesco, Irina Bokova, mengakui lembaganya memang akan kekurangan dana tanpa bantuan dari AS. Namun, mereka akan dapat mengatasinya.

"Saya yakin ini akan menjadi tanggungjawab semua untuk memastikan Unesco tidak mengalami kesulitan keuangan," kata Bokova.

Unesco adalah badan PBB pertama yang mengangkat Palestina sebagai anggota penuh. Unesco mengatakan, keanggotaan Palestina di Unesco tidak ada hubungannya dengan upaya pengakuan kedaulatan di PBB yang saat ini masih dibicarakan.

Status Palestina di Unesco sejak tahun 1974 adalah pengamat. Selain keuntungan diplomatis, jika menjadi anggota Unesco, pemerintah Palestina dapat mendaftarkan monumen, atau daerah bersejarah di negara mereka untuk menjadi salah satu Situs Warisan Dunia.

Unesco Terima Palestina, Amerika Ngamuk Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

0 komentar:

Posting Komentar