Climate change (perubahan cuaca) yang diakibatkan global warming dan memicu munculnya cuaca ekstrim di hampir seluruh penjuru dunia, seperti badai salju di Amerika dan Eropa, dan banjir besar di Queensland, Australia, juga dialami warga pesisir pantai Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT). Gelombang pasang setinggi lebih dari tiga meter, Rabu (12/1/2011) dinihari menghantam pesisir pantai tersebut, dan menghancurkan puluhan rumah.
Seperti diberitakan VIVAnews, gelombang bak tsunami yang menghantam pesisir pantai Kabupaten Sikka merusakkan sedikitnya 43 rumah, dimana sebagian di antaranya langsung hilang karena diseret gelombang hingga tengah laut. Akibat amukan gelombang dari Laut Flores tersebut, lebih dari 500 jiwa warga Kelurahan Waioti, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka, terpaksa mengungsi ke lokasi yang lebih aman. Kemunculan gelombang bak tsunami tersebut dipastikan akibat cuaca buruk di wilayah itu.
"Rumah saya hanyut dan hancur. Bagaikan tsunami, gelombang besar bergulung-gulung disertai suara gemuruh dan menghancurkan banyak bangunan di pesisir pantai," kata Nikodemus Domi, salah satu warga Kelurahan Waioti.
Pemerintah setempat telah menerjunkan tim darurat untuk membantu warga yang mengungsi, serta melakukan evakuasi untuk menghindari jatuhnya korban jiwa. Gelombang pasang muncul secara tiba-tiba dari laut Flores, dan langsung menghancurkan rumah-rumah di sepanjang pesisir pantai. Bahkan belasan perahu nelayan yang ditambatkan di sekitar pantai Waioti, juga hancur dihantam gelombang itu.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten Sikka, Herbertus Siku, mengatakan, telah membangun posko darurat dan menyalurkan bantuan makanan bagi para pengungsi.
Cuaca buruk juga mengakibatkan puting beliung di sejumlah wilayah lain di NTT. Di Kabupaten Kupang, sejumlah rumah dilaporkan rusak setelah dihantam puting beliung.
"Teras rumah kami rusak berat setelah puting beliung tiba-tiba muncul dan menerbangan atap bangunan," kata Fendi Tomasui, warga Desa Sumlili, Kabupaten Kupang.
Cuaca buruk disertai gelombang tinggi juga mengakibatkan Kapal Motor (KM) Rehobot yang mengangkut penumpang dari pelabuhan rakyat Oeba, Kota Kupang, menuju Pulau Semau, tenggelam Selasa (11/1/2011) siang. Sebanyak 15 penumpang dan anak buah kapal berhasil diselamatkan oleh para nelayan yang berada di sekitar lokasi kejadian.
Sebanyak 15 penumpang yang berhasil diselamatkan terdiri dari 4 orang ABK, 5 perempuan dewasa, dua anak-anak berumur sekitar 8-10 tahun dan enam 6 laki-laki dewasa.
Nahkoda kapal, Yusuf Ton mengatakan, kapal dihantam gelombang tinggi menyebabkan mesin mati sehingga kapal terombang-ambing dan tenggelam. "Sebagian besar penumpang melompat ke laut menggunakan jerigen dan papan kemudian diselamatkan oleh nelayan," kata Yusuf.
Dalam sepekan terakhir, cuaca yang sangat ekstrim melanda sebagian wilayah NTT. Kondisi ini menyebabkan transportasi udara dan laut ke berbagai daerah terpaksa dihentikan sementara. Penyeberangan laut menuju ke Pulau Rote, Sabu, Alor dan Flores dihentikan oleh PT. Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan Kupang.
Selasa, 28 Januari 2014
Cuaca Ekstrim Picu Gelombang Mirip Tsunami di NTT

Artikel Terkait Cuaca Ekstrim Picu Gelombang Mirip Tsunami di NTT :
23 Artis Diincar Polisi Karena Mencandu NarkobaDunia artis sangat kental dengan kesibukan dan hedonis. Tak jarang dalam kesehariannya guna mendukung dalam bekerja atau dalam pergaulan seorang artis menggunakan narkoba. Polda Metro Jaya mengingatk ... readmore
Unesco Terima Palestina, Amerika NgamukUnesco resmi mengkui Palestina sebagai anggota tetap setelah melalui pemungutan suara atau voting. Dari suara 173 negara yang ikut pemungutan suara, 107 mendukung dan 14 menentang sementara 52 abstai ... readmore
Gunung Tertinggi di Jagat Raya Ada di MarsPuncak gunung Everest tingginya mencapai 8.848 meter dan disepakati sebagai gunung tertinggi di planet Bumi. Akan tetapi, Everst tidak ada apa-apanya dibanding Olympus Mons, gunung yang ada di planet ... readmore
Batalkan Gerakan Bakar Al Qu'ran, Jones Dapat MobilSensasi yang ditimbulkan Terry Jones dengan gerakan International Burn a Qu'ran Day (Hari Pembakaran Al Qu'ran Sedunia)-nya belum berakhir. Pasalnya, meski gerakan yang dirancang untuk memperingati p ... readmore
Desa Korban Letusan Merapi Jadi Lokasi Wisata'Musibah tidak melulu berarti petaka'. Mungkin inilah pemeo yang digunakan Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Pasalnya, meski aktifitas gunung Merapi belum normal 100 persen, namun in ... readmore
Pakar Salah Hitung, Kiamat Tak Jadi pada 2012Keraguan banyak orang bahwa kiamat akan terjadi pada 2012, memang beralasan. Karena selain hanya Allah yang tahu kapan kiamat akan terjadi, juga karena banyak yang ragu apakah perhitungan suku Maya b ... readmore
Indeks Kualitas Lingkungan di Pulau Jawa Paling RendahIndeks kualitas lingkungan Pulau Jawa berpredikat terendah se-Indonesia. Salah satu parameter yang digunakan sebagai dasar pengukuran adalah luas tutupan hutan.Hal itu diungkapkan Deputi Bidang Komun ... readmore
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar