Gunung Merapi agaknya sedang memuntahkan semua energi yang ditimbunnya pasca letusan ‘kecil’ pada 2006. Pasalnya, selama dua hari berturut-turut gunung di perbatasan Yogyakarta dan Jawa Tengah ini meletus dengan dahsyat, lebih dahsyat dibanding letusan pertama pada 26 Oktober 2010 lalu.
Letusan hebat pertama terjadi Rabu (3/11/2010) dengan durasi lumayan lama, dari pukul 11.11 hingga 18.01 WIB. Selama tenggat waktu ini. Merapi tak hanya mengeluarkan dentuman keras dan gempa, tapi juga memuntahkan abu vulkanik dan luncuran awan panas yang mencapai jarak 9 km dari bibir kawah. Warga di sekitar lereng Merapi pun ketakutan. Bahkan warga yang mengungsi di Desa Kepuharjo dan Glagaharjo meminta direlokasi ke lokasi penampungan lain yang lebih jauh dari merapi.
Seperti diberitakan Detik.com, hebatnya letusan Merapi itu membuat muntahan abu vulkaniknya jatuh hingga di Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, meski tipis, sehingga apa yang Nampak di permukaan bumi di kawasan itu, menjadi putih. Pusat Vulkonologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pun akhirnya memperluas area zona bahaya Merapi dari 9 km menjadi 15 km dari puncak gunung.
Belum reda letusan tersebut, hujan deras membuat gunung Merapi menggelontorkan lahar dingin ke empat sungai yang berhulu di gunung itu, di antaranya kali Gendol, kali Kuning, dan Kali Boyong, sehingga aliran kali itu menjadi deras dan menciptakan pemandangan yang menakutkan.
Kamis (4/11/2010) sekitar pukul 06.00 WIB, Merapi kembali meletus dengan memuntahkan asap putih yang membubung sejauh sekitar 4 km ke langit. Muntahan asap ini disertai semburan api, batu pijar, dan awan panas berwarna hitam yang, karena ketika letusan terjadi hembusan angin di sekitar puncak gunung lemah, awan bersuhu hingga 800 derajat celcius tersebut menyembur ke arah langit hingga sejauh sekitar 6 km. Gempa tektonik pun terjadi sebanyak puluhan kali.
Saking tingginya asap putih dan awan panas yang dimuntahkan Merapi, muntahan itu terlihat hingga dari kota Solo dalam bentuk seperti cendawan raksasa. Tingginya muntahan asap putih dan awan panas merapi membuat material yang terkandung dalam kedua muntahan tersebut, seperti abu vulkanik, tak hanya jatuh hingga di Kabupaten Ciamis seperti pada letusan Rabu (3/11/2010), tapi juga hingga Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, dan Cilacap, Kebumen, serta Purwokerto di Jawa Tengah.
Menurut Detik.com, abu Merapi yang jatuh di kota-kota ini sempat membuat warga kaget. Meskipun hujan abu Merapi di kota-kota ini tidak besar, lebih mirip gerimis.
“Hujan abu Merapi ini terjadi sejak pagi hari,” kata Dadang, warga Tasikmalaya.
Guncangan gempa akibat letusan merapi pada Kamis (4/11/2010) dirasakan oleh warga di kawasan Kaliurang, Sleman, Yogyakarta yang berada dalam jarak 20 km di sebelah selatan Merapi mulai pukul 06.00. Seramnya, getaran ini kerap disertai suara gemuruh yang mirip suara geledek menjelang hujan.
Namun demikian, seperti dilaporkan Detik.com, warga Kaliurang tidak panik karena wilayah mereka berada dalam zona aman karena berjarak 19 km dari Merapi. Meskipun, entah mengapa, bersamaan dengan meletusnya Merapi, listrik di wilayah ini mendadak padam.
Kepala Pusat Vulkonologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM, Surono, mengakui, letusan Merapi pada Kamis ini merupakan yang terbesar sejak Merapi meletus pada 26 Oktober 2010. Dia bahkan mengakui, kalau letusan ini membuktikan bahwa Merapi sepertinya memang masih menyimpan kekuatan yang cukup besar.
Menjelang pukul 09.30 WIB, aktivitas Merapi mereda, namun belum diketahui apakah gunung teraktif di Pulau Jawa tersebut masih akan meletus lagi ataukah tidak.Kita tunggu saja.
Rabu, 13 Agustus 2014
Merapi Meletus Lebih Hebat

Artikel Terkait Merapi Meletus Lebih Hebat :
Ahmadiyah, Buah Konspirasi Untuk Lemahkan IslamDemo pembubaran Ahmadiyah. (int)Ahmadiyah jelas merupakan ajaran agama Islam yang diselewengkan, yang jika dirunut dari sejarah pendiriannya, merupakan sekte yang berdiri berdasarkan kosnpirasi besar ... readmore
Unesco Terima Palestina, Amerika NgamukUnesco resmi mengkui Palestina sebagai anggota tetap setelah melalui pemungutan suara atau voting. Dari suara 173 negara yang ikut pemungutan suara, 107 mendukung dan 14 menentang sementara 52 abstai ... readmore
Pemilihan Paus Baru Ditengarai Pertanda Kiamat Telah DekatKONKLAF yang saat ini tengah berlangsung di Vatikan untuk mencari pengganti Paus Benedictus XVI yang mundur pada 28 Februari silam, mengkhawatirkan banyak orang bahwa akhir dunia telah dekat. Seperti ... readmore
Satu dari Tujuh Warga Amerika, MiskinApakah Anda termasuk orang yang sangat mengagumi negara adidaya Amerika Serikat (AS)? Jika ya, mungkin ada baiknya Anda 'insyaf' dan tidak lagi 'berkiblat' ke negeri Uncle Sam itu, karena seperti jug ... readmore
12 Profesi Aneh, Namun MenjanjikanBanyak cara untuk mencari nafkah. Jika selama ini Anda telah berjuang untuk mendapatkan karir seperti yang diinginkan, namun tak juga kunjung didapat, tak perlu putus asa. Masih banyak jalan menuju r ... readmore
Di India, Tiap Tahun Ratusan Anak Perempuan Ganti KelaminDi India, memiliki anak perempuan tidak dianggap sebagai anugerah dari yang Maha Kuasa, karena ketika si anak akan menikah misalnya, orangtua harus membiayai pernikahan dan memberi mahar yang sangat ... readmore
Pemutaran Film-film Q! Festival di Jakarta, DihentikanPanitia festival film gay dan lesbian, Q! Film Festival, membatalkan pemutaran beberapa film mereka di sejumlah lokasi di Jakarta karena didemo Front Pembela Islam (FPI). Pembatalan ini diumumkan me ... readmore
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar