Tiga kali berlaga di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Indonesia yang diwakili Timas U-23 berhasil mempecundangi Kamboja 6-0, menaklukkan Singapura 2-0 dan mengalahkan tim tangguh Thailand 3-1. Tiga hasil sempurna ini menempatkan Indonesia di posisi puncak Grup A dengan poin 9 dan berhak maju ke semifinal.
Meski Timnas masih harus berhadapan dengan Malaysia pada 17 November mendatang, namun apapun hasilnya Indonesia akan tetap maju ke semifinal karena Malaysia yang berada di posisi dua menggenggam nilai 7, sementara Singapura yang berada di posisi 3 hanya mengantongi nilai 4.
Jika Indonesia kalah dari Malaysia, Indonesia akan tergusur ke peringkat dua karena Malaysia akan mendapat poin 10, namun tetap maju ke semifinal. Jika Malaysia yang kalah sehingga poin Indonesia bertambah menjadi 12, Malaysia juga tetap maju kesemifinal. Namun jika Singapura mampu mengalahkan Thailand dengan skor di atas 4-0 pada laga 17 November nanti, maka Singapura lah yang berhak mendampingi Indonesia ke semifinal.
Gol-gol yang dicetak Indonesia saat melayan Kamboja, Singapura, dan Thailand di antaranya dicetak oleh Wanggai dan Tibo (sapaan Titus Bonai). Bahkan dua gol yang dicetak saat melawan Singapura, dihasilkan dari kaki striker kesebelasan Persidafon Dafonsoro dan Persipura Jayapura itu.
"Saya senang bisa cetak gol. Saya rasa tak masalah bisa cetak gol atau tidak di pertandingan, yang penting target Indonesia bisa menjadi juara," ucap Wanggai usai pertandingan melawan Thailand.
Top skorer SEA Games hingga Senin 14 November 2011 masih dipegang pemain asal Laos, Lamnao Singto, dengan enam gol. Namun Wanggai memiliki peluang untuk menjadi pencetak gol terbanyak karena selain telah mencetak empat gol, Laos sudah tersingkir dari grup B.
Apa yang dihasilkan Timnas U-23 ini mungkin dapat dianggap sebagai momen kian bangkitnya kembali persepakbolaan Indonesia setelah Timnas Senior sukses menembus final Piala AFF pada Desember 2010, meski di partai puncak Indonesia dikalahkan Malaysia. Sayang, ketidakprofesional para pengurus PSSI akibat konflik kepentingan, membuat Timnas Senior tak mampu meneruskan prestasinya setelah pelatih Alfred Ridl digusur dan digantikan Wim Risjbergen. Di tangan Wim, Timnas Senior menelan kekalahan bertubi-tubi; digebuk Iran 0-3, dihajar Bahrain 0-2 dan ditundukkan Qatar 4-0, sehingga gagal meraih tiket ke putaran final Piala Dunia 2014 di Brasil sebagai wakil dari Asia.
Pada semifinal SEA Games 2011, Timnas U-23 akan berhadapan dengan Myanmar atau Vietnam. Bukan tim ringan. Semoga pelatih Rahmad Darmawan dapat menunjukkan kepada PSSI bahwa sebaiknya timnas dilatih oleh pelatih lokal saja, karena toh di tangan pelatih asing yang dibayar mahal, prestasi Timnas Senior jauh dari baik.
0 komentar:
Posting Komentar