Letusan Gunung Merapi yang telah menewaskan lebih dari 100 orang dan sempat melumpuhkan bisnis penerbangan dari dan ke Yogyakarta, berdampak pula pada dunia pariwisata. Pasalnya, pemerintah Amerika Serikat (AS) mengeluarkan travel warning akibat belum redanya letusan gunung setinggi 2.914 meter dari permukaan laut (dpl) tersebut.
Seperti dikutip Detik.com dari channel6newsonline.com, travel warning dikeluarkan oleh Departemen Luar Negeri AS pada Rabu (10/11/2010) waktu setempat, sehingga dengan adanya peringatan ini, warga Amerika diminta untuk tidak bepergian dulu ke Indonesia selama Gunung Merapi masih bergejolak.
Menurut channel6newsonline, pemerintah merasa perlu mengeluarkan travel warning, karena letusan Merapi berpotensi menimbulkan gangguan perjalanan bagi warganya yang akan ke Indonesia. Apalagi karena letusan tersebut membuat sejumlah maskapai penerbangan membatalkan beberapa penerbangannya, baik yang akan menuju maupun yang dari Jakarta dan bandara-bandara lain di Indonesia yang berdekatan dengan Gunung Merapi.
Dengan adanya peringatan ini, pemerintah AS juga mengimbau warganya yang berada di Indonesia maupun yang akan bepergian melewati wilayah Indonesia, membuat rencana darurat, membawa dana tambahan, memakai asuransi perjalanan, dan selalu memantau berita dan pengumuman maskapai yang ada.
"Warga AS harus menjauhi dari Merapi. Kami mengingatkan warga Amerika bahwa kemampuan tanggap darurat di Indonesia terbatas, dan warga AS yang berada di sana harus mandiri," imbuh channel6.
Seperti diketahui, sejak pertama kali meletus pada 26 Oktober 2010, hingga Kamis (11/11/2010) Gunung Merapi terus saja bererupsi meski kekuatannya mulai melemah. Namun demikian, awan panas yang diluncurkannya masih sangat membahayakan. Apalagi, seperti diutarakan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM, akibat telah luluh lantaknya sejumlah desa di sekitar Merapi, luncuran awan panas itu bisa mencapai lebih dari 10 km dari puncak gunung akibat tak adalagi yang menghalangi luncurannya.
Hingga kini, Merapi telah memuntahkan lebih dari 100 juta m3 material vulkanik, dengan ketinggian muntahan abu dan awan panas dapat mencapai lebih dari 6 km ke udara. Abu vulkaniknya bahkan tak hanya jatuh di sekitar gunung itu, tapi juga hingga Bandung dan Bogor, Jawa Barat, yang berjarak ratusan kilometer dari gunung itu. Sementara korban tewas hingga Kamis (11/11/2010) pagi telah mencapai 191 orang.
Makapai penerbangan yang membatalkan jadwal penerbangannya antara lain Cathay Pacific, Value Air, Qantas dan Malaysia Air. Sementara Singapore Airlines tetap beroperasi. Bandara Adi Sutjipto, Yiogyakarta, bahkan direncanakan baru akan dibuka kembali pada 15 November 2010 mendatang.
Kamis, 26 Juni 2014
Terkait Letusan Merapi, AS Keluarkan Travel Warning

Artikel Terkait Terkait Letusan Merapi, AS Keluarkan Travel Warning :
Unesco Terima Palestina, Amerika NgamukUnesco resmi mengkui Palestina sebagai anggota tetap setelah melalui pemungutan suara atau voting. Dari suara 173 negara yang ikut pemungutan suara, 107 mendukung dan 14 menentang sementara 52 abstai ... readmore
Satu dari Tujuh Warga Amerika, MiskinApakah Anda termasuk orang yang sangat mengagumi negara adidaya Amerika Serikat (AS)? Jika ya, mungkin ada baiknya Anda 'insyaf' dan tidak lagi 'berkiblat' ke negeri Uncle Sam itu, karena seperti jug ... readmore
Beckham Tuntut Nici Rp 70 MiliarDavid Beckham berniat menuntut Irma Nici, pelacur yang mengaku sebagai gadis selingkuhan bintang sepak bola Inggris itu. Tak tanggung-tanggung, pelacur kelahiran Bosnia tersebut akan dituntut sebesar ... readmore
Gunung Sinabung 'Tidur' LagiGunung Sinabung kembali meneruskan tidur panjangnya setelah membuat kubah lava baru untuk menutup kawahnya, Senin (30/8/2010) pukul 06.30 WIB. Para ahli gunung api menyebut gundukan baru di tengah ka ... readmore
Peraturan Kartu Kredit Akan DiperbaharuiBank Indonesia akan memperbaharui ketentuan kepemilikan kartu kredit dengan memberlakukan kembali syarat pendapatan minimal pemilik kartu kredit sebesar 3 x upah minimum regional (UMR). Peraturan yan ... readmore
Akibat Kenaikan Harga Pangan, 44 Juta Orang Jatuh MiskinSedikitnya 44 juta penduduk dunia yang bermukim di negara-negara berkembang, jatuh miskin akibat melonjaknya harga pangan dunai dalam beberapa bulan terakhir. Jumlah ini ditengarai akan terus meningk ... readmore
Indeks Kualitas Lingkungan di Pulau Jawa Paling RendahIndeks kualitas lingkungan Pulau Jawa berpredikat terendah se-Indonesia. Salah satu parameter yang digunakan sebagai dasar pengukuran adalah luas tutupan hutan.Hal itu diungkapkan Deputi Bidang Komun ... readmore
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar