Sumber Artikel Internet

Minggu, 29 Desember 2013

Emosi Berlebih Dapat Membuat Balita Ini Meninggal

Setiap ibu pasti menginginkan anaknya dapat bereaksi sesuai apa yang dialami dan dirasakannya, tapi tidak bagi Tina Cleveland, warga Inggris. Pasalnya, ibu berusia 42 itu justru harus menjaga anak balitanya, Holly, agar tidak terlalu senang atau sedih, karena jika hal itu terjadi, jantung Holly akan berhenti berdetak.

Holly didiagnosa mengidap reflex anoxic seizures (RAS), penyakit yang diakibatkan oleh kondisi kurangnya darah dari jantung ke otak. Kesal, nyeri, kelelahan atau kegembiraan dapat memicu serangan jantung yang dapat membuat balita berusia 2 tahun itu berhenti bernapas selama 20 detik, dan dapat membuatnya meninggal. Sebelum terdiagnosa menderita RAS, Tina kerap memberitahu Holly agar tidak nakal dan menahan napasnya saat sedang tantrum (mengamuk).
"Seringkali orang berpikir dia menahan napas karena marah, tetapi itu terjadi karena kondisi jantungnya," kata Tina, seperti dikutip VIVAnews dari The Sun.
Hingga kini belum ada ruang khusus di rumah sakit-rumah sakit Inggris untuk penderita penyakit seperti yang diidap Holly, sehingga setiap saat, setiap waktu, Tina dan suaminya, Ray, hanya bisa berupaya mencegah agar
Holly tidak terlalu lelah secara fisik maupun emosi, karena jika Holly terlalu sedih atau terlalu senang, jantungnya bisa berhenti berdetak secara tiba-tiba.
"Saat dokter mengatakan aku harus membuat Holly tidak terlalu senang dan sedih, aku merasa terkejut. Karena hanya itulah yang dilakukan balita," kata Tina menambahkan.
Pada Oktober 2009, ketika usia Holly 20 bulan, Tina dan Ray meminta adiknya, Nicola, untuk menjaga Holly dan anak laki-laki mereka Ryan. Tapi, ketika Tina dan Ray kembali ke rumah mereka, ada pesan dari anak tiri Nicola, Alex, yang mengatakan sesuatu yang buruk telah terjadi.
Ray menjelaskan, Holly pingsan dan berhenti bernapas. Ketika di rumah sakit, suster menjelaskan, Holly sempat tidak bernapas selama beberapa waktu. Gadis kecil ini langsung dimonitor untuk mengetahui kondisinya lebih detail.
"Holly dikeliling mesin bantu napas. Sangat menyedihkan, aku takut terjadi sesuatu pada putri kecilku," kata Tina.
Dokter mengatakan pernah ada kondisi seperti yang dialami Holly. Hari berikutnya Holly didiagnosis mengidap RAS dan Tina terkejut karena dokter mengatakan, bahwa Holly tidak menahan napas karena marah dan menderita kejang akibat kekurangan suplai darah ke otak. Gejala kejang dan berhenti bernapas yang dialami Holly rata-rata terjadi satu hingga tiga kali dalam seminggu.

Emosi Berlebih Dapat Membuat Balita Ini Meninggal Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

0 komentar:

Posting Komentar